SOLOPOS.COM - Disdik Solo menyatakan KK tidak harus satu tahun, meski harus dilakukan verifikasi. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo bakal tetap melanjutkan kegiatan belajar mengajar (KBM) pada beberapa sekolah yang sepi pendaftar. Pihaknya juga menyebut sekolah yang sepi berpotensi untuk dilakukan regrouping atau penggabungan.

Sekretaris Disdik Solo, Abdul Haris, menyebut memang beberapa sekolah seperti SDN Carangan, Baluwarti, Pasar Kliwon; SDN Nayu Barat 1, Nusukan, Banjarsari; dan SDN Tumenggungan, Timuran, Banjarsari sepi pendaftar.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

“[Data pendaftar] SD yang dalam kota sudah masuk semua, jadi [SD tersebut] memang tidak ada orangnya,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon, Senin (10/7/2023).

Dia mengatakan beberapa SD tersebut berpotensi dilakukan regrouping. Namun, pihaknya masih mempertimbangkan beberapa hal seperti, jumlah sekolah di daerah tersebut dan akan digabung dengan sekolah mana.

“Awal pendaftaran itu sudah kelihatan, kita sudah membahas itu [masalah potensi regrouping] dan memetakan,” kata dia.

Dia mengatakan meski jumlah siswa sedikit, sekolah-sekolah tersebut dipastikan bakal menjalankan KBM seperti biasa. Sekolah dipastikan memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik.

“Intinya kita akan kaji, kamarin kita sudah mengupulkan pengawas [sekolah] untuk mengkaji kemungkinan regrouping, jadi sedang proses,” kata dia.

Selain itu, dia mempersilakan SD negeri yang belum memenuhi kuota untuk menerima siswa secara offline. “Apalagi kalau anak tidak mampu pasti kita fasilitasi, jangan sampai nanti anak tidak mampu kok malah tidak sekolah,” kata dia.

Terdapat beberapa SD negeri yang sepi peminat pada pelaksanaan PPDB online di Kota Solo. Beberapa SD Negeri sepi peminat yang sudah disambangi Solopos.com seperti SDN Carangan Solo hanya mendapat tiga siswa dari jalur zonasi. 

Lalu SDN Nayu Barat 1 Solo hanya menerima satu siswa dari jalur zonasi, dan SDN Tumenggungan hanya mendapat satu siswa dari jalur afirmasi.

Sebenarnya sebelum pelaksanaan PPDB 2023/2024 dimulai, Disdik Solo sudah menggabungan 10 SD negeri. Hal ini dilakukan untuk menghindari kekurangan siswa. Disdik Solo mencatat terdapat 152 SD negeri, lalu dilakukan regrouping menjadi 142 SD negeri pada tahun ini.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Solo, Tarno menyebut langkah tersebut dilakukan agar lebih efektif. Menurutnya dalam satu wilayah yang terdapat lebih dari satu SD berpotensi adanya persaingan tidak sehat.

Tarno menyebut perencanaan regrouping sudah matang dan tinggal melaksanakan. “Jadi nanti kepala sekolah akan mengisi beberapa SD yang saat ini masih kosong [dijalankan Plt] dan guru juga begitu,” kata dia belum lama ini.

Selain itu, regrouping tersebut juga dipicu beberapa SD negeri yang mulai sepi peminat. “Bahkan ada SD yang kita sudah regrouping ketika PPDB kuotanya tidak penuh,” lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya