SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kinerja Densus 88 dalam pemberantasan teroris tidak perlu diragukan lagi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun meminta agar TNI juga ikut bergabung dengan Polri dalam menanggulangi ancaman teror di Indonesia.

“TNI agar terus bersinergi dengan kepolisian untuk berkontribusi dalam penanggulangan teroris,” ujar SBY dalam sambutannya dalam peringatan Hari TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (5/10).

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Densus 88 berhasil melumpuhkan gembong teroris asal Malaysia Noordin M Top pada 17 September 2009 di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah. Tidak hanya Noordin, 3 teroris juga tewas dilumpuhkan Densus 88 yakni Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Ario Sudarso alias Aji, dan Hadi Susilo.

Keberhasilan Densus 88 dimulai dari penggerebekan di Jatiasih Bekasi. 2 Teroris yang akan dijadikan pelaku bom bunuh diri yakni Air Setiawan dan Djoko Eko Sarjono alias Eko Peyang juga ikut tewas. Bahkan sejumlah bahan peledak ditemukan.

Setelah dari Jatiasih, Densus menggerebek sebuah rumah di Temanggung. Tadinya di dalam rumah tersebut diduga Noordin. Namun setelah tewas, baru diketahui kalau orang yang berada di dalam rumah adalah florist Hotel Ritz-Carlton Ibrohim alias Boim.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya