SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan akan memberi peringatan kepada perusahaan yang menyalahgunakan kenaikan Tarif Dasar Listrik dengan melipatgandakan biaya produksi secara tidak wajar.

“Saya juga tidak akan segan-segan memberikan peringatan nanti kepada mereka yang sama sekali tidak punya hati menaikkan ongkos produksi, baik barang dan jasa yang melebihi kepatutan,” kata
Presiden dalam pembukaan rapat terbatas bidang ekonomi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/7).

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Presiden mengatakan, pihaknya akan melakukan tinjauan langsung ke sejumlah perusahaan untuk memastikan tidak ada penyimpangan terkait kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang diperkirakan pada kisaran 18 persen itu.

Kepala Negara juga meminta kepada menteri terkait untuk memastikan tidak ada hal-hal yang semakin memberatkan rakyat akibat kenaikan tarif itu. Menurut Presiden Yudhoyono, pemerintah telah melakukan kajian sebelum memutuskan untuk menaikkan tarif listrik.

Pemerintah selalu memikirkan persentase kenaikan tarif yang wajar, sehingga tidak berdampak buruk pada dunia usaha. Kenaikan tarif yang wajar juga diharapkan tidak mengakibatkan kenaikan ongkos produksi yang signifikan.

Oleh karena itu, Presiden menganggap tidak ada alasan bagi dunia usaha untuk melipatkgandakan biaya produksi untuk meraup keuntungan dengan alasan kenaikan tarif dasar listrik. Presiden menganggap, penyimpangan kenaikan tarif dasar listrik adalah perbuatan yang memberatkan rakyat.

“Ini adalah tanggungjawab yang tidak baik, karena menggunakan kesempatan ketika kita semua sedang menghadapi masalah yang harus kita carikan solusinya,” tegas SBY

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya