SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpendapat, membakar kitab suci, merusak rumah ibadah, menggunakan pedang, bom dan kekerasan adalah tindakan tidak beradab.

“Saya harus bisa mengatakan membakar kitab suci agama, merusak rumah ibadah, menggunakan pedang, bom dan kekerasan adalah tindakan tidak beradab. Kali ini, kitab suci Alquran yang menjadi sasaran karena itu kita cegah bersama,” kata SBY.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Hal ini disampaikan SBY dalam pidatonya di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (10/9).

SBY mengucapkan terima kasih kepada pemimpin dan pemuka agama yang tetap kompak, bersatu dan tidak terprovokasi atas rencana pembakaran Alquran oleh pemimpin gereja di Florida, AS, Pastor Terry Jones. Bahkan, kata SBY, pemimpin dan pemuka agama telah menyampaikan protes terhadap rencana pembakaran Alquran.

“Ini tradisi yang baik. Ketika ada masalah sensitif, menelaah secara jernih, dan terukur,” ujar SBY yang mengenakan batik warna coklat muda itu.

Pastor Terry Jones membatalkan rencananya untuk membakar ratusan Alquran. Dia menjelaskan hal ini urung dilakukannya karena pimpinan organisasi Muslim telah sepakat untuk memindahkan lokasi masjid dari dekat wilayah Ground Zero di New York.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya