SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Pidato kenegaraan pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam masa bhakti Kabinet Indonesia Bersatu II ini mengklaim keberhasilan pemerintah dalam melaksanakan perubahan demokrasi yang fundamental. Indonesia diam-diam sedang berevolusi.

“Dalam periode itu, kita juga telah melaksanakan proses desentralisasi yang sangat ekstensif. Kita juga menyelenggarakan pemilihan kepala daerah secara langsung di seluruh Indonesia,” kata SBY di hadapan seluruh anggota DPD dan DPR RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (16/8).

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

SBY mengatakan, kini, seluruh Gubernur, Bupati, Walikota di Indonesia telah dipilih langsung oleh rakyat. Hasilnya, peta politik Indonesia telah berubah secara fundamental.

“Pelaksanaan demokrasi langsung ini mengubah banyak hal. Kini, rakyatlah yang berdaulat, bukan lagi sekelompok orang yang mengatasnamakan rakyat,” ucap SBY.

Yang menakjubkan, SBY melanjutkan, proses politik yang sangat rumit ini berlangsung dalam waktu relatif singkat. Proses ini berlangsung tanpa menimbulkan gejolak atau guncangan sosial yang serius, kecuali pada periode awalnya.

Dalam pidatonya, SBY juga mengakui bahwa tanpa disadari, proses ini telah mengubah secara mendasar praktik demokrasi di negeri ini. Kini, Indonesia dikenal sebagai negeri demokrasi terbesar ketiga setelah India dan Amerika Serikat.

“Tidak mengejutkan bila ada yang mengatakan bahwa ini sesungguhnya adalah revolusi diam-diam, atau the quiet revolution,” ucap SBY.

vivanews/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya