SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak penegak hukum serius menjalankan reformasi hukum di tahun 2011. Penegakan hukum berjalan tanpa tebang pilih dan pandang bulu.

Imbauan itu disampaikan Presiden SBY saat sesi tanya jawab usai membuka pedagangan perdana di pasar saham awal tahun 2011, di gedung BEI, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (3/1).

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Seorang praktisi pasar modal melontarkan pertanyaan kepada Presiden SBY. “Tahun 2011, penegakan hukum apa yang akan Bapak lakukan dengan instrumen yang Bapak miliki di KPK dan Satgas Mafia Hukum?” tanyanya.

SBY menjelaskan, hukum yang baik harus bisa menghadirkan keadilan yang baik pula. “Hukum bukan hanya jadi kepedulian para investor tetapi juga kepedulian saya. Hukum beda dengan ekonomi yang bisa dimodel-modelkan. Hukum juga tidak selalu sama dengan keadilan,” kata SBY yang mengenakan batik warna cokelat ini.

Oleh karena itu, kata SBY, tidak mudah mengkualitatifkan hukum dan keadilan.

Hukum juga bukan domain pemerintah meskipun pemerintah ada Jaksa Agung dan Kepolisian.

“Tetapi, kalau sudah ke ranah hukum, pemerintah tidak bisa mencampuri. Kita tahu mata rantai hukum mulai dari penyelidikan, penyidikan, dan sampai masuk ke pengadilan. Itu kita tidak bisa intervensi,” kata SBY.

Dikatakan dia, untuk memastikan reformasi di bidang hukum maka semua pihak harus berkolaborasi. “Saya sering mengatakan kepada sahabat saya, Ketua MA, Ketua KPK, Ketua Komisi Yudisial dan lain-lain bahwa sorotan dunia kepada Indonesia saat ini yang paling tajam adalah masalah hukum. Tidak usah dunia, masyarakat kita sendiri juga menyorotinya,” papar SBY.

“Oleh karena itu, kembali ke pertanyaan awal lantas apa yang kita lakukan, saya mengajak kepada semua penegak hukum untuk sangat serius menjalankan reformasi di bidang hukum. Demikian juga penegakan hukum harus berjalan tanpa tebang pilih, tanpa pandang bulu,” lanjut dia.

Menurut dia, pemberantasan korupsi ukurannya bukan berapa jumlah yang diselesaikan dan beberapa aset yang diselamatkan. “Tetapi bagi saya manakala terbangun iklim takut untuk melaksanakan korupsi dan dimensi pencegahan juga lebih penting daripada penindakan,” ujar dia.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya