SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Entikong–Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia berhasil menangkap beberapa imigran gelap asal Iran dan Irak yang ingin memanfaatkan kawasan Entikong, Kabupaten, Sanggau, Kalbar, untuk memasuki kawasan Sarawak, Malaysia.

“Karena salah satu tugas utama kami adalah mencegah terjadinya infiltrasi maka baru-baru ini berhasil ditangkap beberapa orang asal Iran dan Irak yang memanfaatkan Entikong untuk masuk ke Malaysia,” kata Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia Letkol Infantri Trisakti.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Letkol Trisakti, yang juga merupakan Komandan Bataliyon 641 yang ditugaskan menjaga perbatasan kedua negara, mengatakan hal itu kepada wartawan seksi Kementerian Pertahanan dan TNI di Pos Pengamanan Entikong, Kalbar, Rabu (15/12).

Kepada para wartawan yang didampingi Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI I Wayan Midhio, Trisakti mengatakan bahwa tugas Satgas Penamanan Perbatasan ini adalah mencegah penebangan liar, pertambangan liar serta perdagangan manusia.

Di Posko Entikong ini terdapat 70 prajurit TNI yang didampingi 10 prajurit Tentara Diraja Malaysia. Sebaliknya di Pos Pengamanan di Wilayah Malaysia ditempatkan 70 prajurit Malaysia serta 10 prajurit TNI AD.

Panjang perbatasan Indonesia dengan Malaysia adalah 966 km namun ada angka lain yaitu 1.020 km. Trisakti menyebutkan pula sekalipun jumlah infiltrasi tersebut relatif kecil, aparat TNI tetap siaga untuk mencegah terulangnya kembali infiltrasi oleh orang-orang asing.

Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan tersebut juga menyebutkan walau sudah ada pos lintas batas di Entikong, ternyata banyak orang-orang Indonesia dan juga Malaysia yang masuk wilayah tetangganya itu melalui jalur-jalur tidak resmi yang lazim disebut jalan tikus.

Pada Rabu siang, para wartawan juga menyaksikan pemulangan 34 TKI dari Malaysia. Seorang petugas imigrasi Malaysia, Roslan menyebutkan para TKI yang dipulangkan itu terdiri atas 28 pria dan enam wanita.

“Mereka pada umumnya adalah TKI ilegal serta yang ijin tinggalnya sudah habis atau pulang karena bermasalah dengan majikannya,” katanya.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya