SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Beredar kencang kabar bahwa vaksin Covid-19 mengandung magnet. Kabar itu bermula dari sebuah unggahan video amatir yang viral di Twitter dan Facebook.

Dalam video tersebut, tampak seorang laki-laki berseragam Kostrad menyebut ada medan magnet di bekas suntikan Covid-19. Adegan dalam video tersebut disusul dengan usaha menempelkan uang logam pecahan Rp1.000 ke kulit di sekitar area suntikan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

"Kita tidak tahu apa maksud dan tujuannya ini, semoga kita selalu sehat walafiat," kata pemeran dalam video amatir tersebut.

Baca Juga: Begini PAN Memandang Pilpres 2024...

Atas beredarnya video tersebut, Kemenkes lantas mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati. Kemenkes meminta masyarakat tidak mudah terpengaruh kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Juru bicara vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi kembali mengimbau bahwa informasi yang menyebut vaksin Covid-19 mengandung medan magnet merupakan hoaks atau kabar bohong. Bahan yang terkandung dalam vaksin Covid-19, menurut Siti langsung menyebar ke seluruh jaringan tanpa menyisakan cairan di titik injeksi setelah disuntikkan.

Dengan demikian, simpul Siti, mustahil ada zat tersisa yang bisa menyebabkan logam menempel di kulit. "Vaksin itu mengandung bahan aktif dan nonaktif. Bahan aktif berisi antigen dan nonaktif isinya zat untuk menstabilkan agar kualitas vaksin masih bagus ketika disuntikkan. Jumlah cairan yang disuntikkan hanya 0,5 cc dan akan segera menyebar di seluruh jaringan sekitar. Tidak ada cairan yang tersisa di tempat bekas suntikan," kata Siti dalam siaran pers kepada wartawan, Kamis (27/5/2021) petang.

Kulit Lembab

Jikapun benar ada logam bisa menempel di kulit, Siti menduga hal itu lebih condong disebabkan kondisi kulit sedang lembab. Lagi pula, masih menurutnya, uang logam terbuat dari nikel dan bukan logam biasa yang mengandung magnet.

"Pecahan uang logam 1.000 rupiah terbuat dari bahan nikel, dan nikel bukan logam yang bisa menempel karena daya magnet," sambungnya.

Lebih lanjut, Kemenkes juga mengimbau masyarakat tidak panik dan selalu mengedepankan budaya 5M. Di antaranya adalah mengenakan masker, mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak aman, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Konon Jujur & Bisa Dipercaya

Bukan hanya Kemenkes, klaim bahwa vaksin Covid-19 bermagnet juga disampaikan Satgas Penanganan Covid-19. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers juga mengemukakan sangkalan bahwa hal itu hanyalah hoaks atau kabar bohong.

Sebagaimana dikutip Solopos.com pada menit ke-19 unggahan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (28/5/2021), Wiku Adisasmito dalam konferensi pers itu mengungkapkan dugaan faktor lain yang menyebabkan uang logam itu menempel di kulit. "Saya meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima dengan mencari fakta atas informasi tersebut berdasarkan bukti ilmiah," pintanya.

Dia meduga koin menempel di kulit karena keringat atau gaya gesek yang mungkin menimbulkan daya magnet. "Kesalahan kita dalam menyebarkan informasi yang belum dapat diverifikasi sama saja dengan menyebarkan berita bohong atau hoax dan ini tentunya akan menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia," tegasnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya