SOLOPOS.COM - Sarwono Kusumaatmadja saat diwawancarai Ira Koesno dalam program Liputan 6 SCTV pada 17 Mei 1998 atau empat hari menjelang Soeharto lengser. (Youtube)

Solopos.com, JAKARTA — Nama almarhum Sarwono Kusumaatmadja membuat heboh publik Tanah Air menjelang reformasi 1998 setelah melontarkan istilah “cabut gigi” dalam wawancara dengan stasiun televisi SCTV.

Sarwono melontarkan pernyataan cabut gigi ketika diwawancarai presenter Ira Koesno pada 17 Mei 1998, atau empat hari sebelum Soeharto lengser.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Publik lantas memaknai istilah cabut gigi itu sebagai tuntutan agar Soeharto turun dari kursi Presiden RI.

“Jadi begini, kita udah gak perlu lagi diskusi mengenai tambal-menambal gigi. Satu-satunya tindakan yang efektif adalah cabut itu gigi, karena dia udah menjalarkan penyakitnya ke mana-mana. Udah telat dan supaya gigi baru itu bisa tumbuh,” ujar Sarwono dalam wawancara yang kala itu ditayangkan secara live di program Liputan 6 SCTV, seperti dikutip ulang Solopos.com dari tayangan Youtube, Jumat (26/5/2023).

Sontak pernyataan mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup era Soeharto (17 Maret 1993–17 Maret 1998) itu membuat heboh publik Tanah Air.

Pasalnya Sarwono adalah salah satu politikus Partai Golkar di mana kala itu identik dengan Soeharto.

Pernyataan cabut gigi itu lantas menjadi konsumsi panas sejumlah pengamat.

Semuanya meyakini istilah cabut gigi yang dimaksud Sarwono ketika itu adalah Soeharto harus mundur dari kursi presiden.

Tindakan reshuffle kabinet saja dinilainya tidak akan cukup untuk menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi yang begitu parah pada tahun 1998 tersebut.

Gara-gara wawancara tersebut nama Ira Koesno seolah menjadi idola baru bagi mayoritas masyarakat Indonesia yang saat itu menginginkan Soeharto turun.

Namun gara-gara wawancara itu pula program Liputan 6 nyaris akan ditutup.

Pasalnya pada periode tersebut SCTV masih dimiliki pengusaha Sudwikatmono yang notabene sepupu Soeharto.

Dampak dari wawancara tersebut Ira Koesno, produser, asisten produser dan direktur pemberitaan mendapat sanksi dari pemilik SCTV.

Namun empat hari setelah wawancara tersebut Soeharto benar-benar lengser dengan menyatakan berhenti sebagai presiden dan diteruskan B.J. Habibie.

Di era Habibie lah kemudian rakyat Indonesia merasakan kebebasan berpendapat dan berdemokrasi hingga saat ini.

Sarwono Meninggal

Sebelumnya diberitakan, salah satu mantan menteri di era pemerintahan Presiden Soeharto, Sarwono Kusumaatmadja meninggal dunia di usia 74 tahun di Adventist Hospital, Penang, Malaysia, Jumat (26/5/2023).

Ir. H. Sarwono Kusumaatmadja, salah satu menteri di era Orde Baru Soeharto lahir pada 24 Juli 1943.

Di masa pemerintahan Soeharto ia pernah menduduki jabatan sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (23 Maret 1988–17 Maret 1993) dan Menteri Negara Lingkungan Hidup Indonesia (17 Maret 1993–17 Maret 1998).

Di era Reformasi, Sarwono bergabung ke Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) pada Pemilu 1999.

Periode 1999-2001, ia menjabat Menteri Eksplorasi Kelautan pada Kabinet Persatuan Nasional (era Gus Dur) sebelum akhirnya dipecat.

Dalam Pemilu 2004 ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari DKI Jakarta.

Pada tahun 2007 Sarwono melamar sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta masa jabatan 2007-2012 melalui PDIP.

Ia menempati peringkat teratas dibandingkan enam bakal calon gubernur di partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, dengan nilai 96, mengungguli ekonom Faisal Basri (skor 95), Bibit Waluyo (91), Edy Waluyo (89), Agum Gumelar (85), dan Fauzi Bowo (80).

Namun PDIP akhirnya menetapkan Fauzi Bowo sebagai calon gubernur berkoalisi dengan sekitar 20 partai dan berhasil memenangi pemilihan gubernur yang dipilih langsung oleh rakyat untuk kali pertama.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya