SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Harian Jogja/Antara

Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Antara

Harianjogja.com, JAKARTA-Direktur Pemukiman dan Perumahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Nugroho Tri Utomo mengungkapkan, sekitar 11 ribu ton tinja setiap harinya di Indonesia tidak terolah sebagaimana semestinya.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Itu kira-kira sebanyak 3.500 ekor gajah sumatera,” jelas Nugroho saat jumpa pers World Toilet Summit 2013 di Jakarta, Senin (22/7/2013).

Menurut Nugroho hal itu disebabkan oleh masih banyaknya penduduk Indonesia yang melakukan praktik buang air besar secara sembarangan, akibat minimnya fasilitas yang memberikan sanitasi sehat.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Organisasi Toilet Dunia atau World Toilet Organization beberapa waktu lalu, tercatat sekitar 40 juta penduduk Indonesia masih melakukan praktik buang air sembarangan.

“Sementara limbah yang berasal dari pembuangan urin secara sembarangan dan tidak diolah dengan benar, diperkirakan mencapai angka 140 ribu meter kibik atau setara dengan 28 ribu tangki bahan bakar minyak,” tambah Nugroho.

Lebih lanjut Nugroho memaparkan bahwa di Jakarta tercatat sekitar satu juta penduduk Jakarta masih melakukan praktik buang air besar secara sembarangan.

“Ini biasanya adalah penduduk yang menetap di bantaran kali-kali yang melintasi kota Jakarta, ditambah penduduk yang memiliki prioritas kecil pada sanitasi,” kata Nugroho.

Pembuangan limbah manusia tersebut dilakukan di area sungai, danau, laut dan daratan.

Padahal air sungai di ibu kota merupakan salah satu bahan baku air minum di Jakarta.

“Oleh sebab itu saya tidak heran bila 35 persen kematian balita disebabkan oleh diare, ini salah satunya akibat sanitasi yang buruk,” tambah dia.

Pada kesempatan yang sama, Naning Adiwoso dari Asosiasi Toilet Indonesia mengungkapkan bahwa hingga saat ini akses sanitasi sehat baru bisa dinikmati oleh 55 persen penduduk Indonesia.

Naning memaparkan bahwa toilet umum baik di bandara, pusat perbelanjaan dan stasiun pengisian bahan bakar umum pun, lanjut dia, kebanyakan belum memenuhi standar sanitasi yang sehat.

“Sanitasi yang tidak sehat berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya