SOLOPOS.COM - Warga muslim Suriname menunaikan Salat Id di sebuah lapangan di Ibukota Paramaribo. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Seorang personel keamanan berjaga saat ribuan umat muslim di Moskow, Rusia melaksanakan Salat Idul Fitri 1433 H. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

LONDON – Mesjid Besar London, Central Mosque di Regent Park, melaksanakan sholat Idul Fitri 1433 Hijriah sebanyak enam kali Minggu pagi (19/8/2012) waktu setempat guna menampung ribuan muslim dan muslimah dari berbagai negara.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Sholat Idul Fitri yang diadakan di Mesjid Raya London yang pertama dimulai pada pukul 07.00 dan selanjutnya pada pukul 08.00 , 09.00 kemudian 10.00 dan 11.00 dan 12.00 dengan imam yang berbeda.

Kedutaan Besar RI di London juga menyelenggarakan sholat Idul Fitri yang dimulai pada pukul 10.00 waktu setempat. Namun sejak pukul 08.00 , umat muslim Indonesia mulai berdatangan dari berbagai daerah untuk mengikuti sholat Idul Fitri di gedung kedutaan KBRI London yang terletak di Grosvenor Square, London, dekat Kedutaan Amerika Serikat. Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia dan Ny Lastry Thayeb bersama ratusan muslim dan muslimah Indonesia melaksanakan sholat Idul Fitri dengan imam Hamim dan khatib Muhammad Muhtar Arifin Sholeh.

Dosen di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang itu menyampaikan khotbahnya bertema Membangun Bangsa dengan Taqwa, Mengisi Kemerdekaan dengan Ketaqwaan. Mahasiswa doktoral di Information School University of Sheffield tersebut mengatakan membangun bangsa dengan ketaqwaan, mengisi kemerdekaan dengan ketaqwaan dapat diperhatikan dengan memperhatikan angka 17 Artinya Kemerdekaan 17 Agustus seharusnya diisi dengan 17 Ramadhan dan 17 rakaat.

“Umat Islam Indonesia hendaknya berpartisipasi dalam membangun dan mengisi kemedekaan dengan 17 Ramadhan artinya berpedoman pada AL Qur’an dalam kehidupannya yaitu dengan cara mengimaninya, membacanya, mempelajarinya, mengamalkan dan mendawakan,” katanya.

Isa Rojas, Direktur Al Hikmah Islamic Center di Mexico City, Meksiko, berkhotbah di hadapan jemaah Salat Idul Fitri 1433 H di ibukota Meksiko itu. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Ruang pertemuan, aula dan musalah serta lorong lorong di gedung KBRI London dipenuhi umat Muslim Indonesia termasuk para pekerja dan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Inggris. Di antara jemaah, terlihat Petty Tunjung Sari, putri artis senior Titik Puspa. “Senang bisa melaksanakan sholat Idul Fitri bersama masyarakat di London,” ujar Petty Tanjung Sari. “Sedih juga sih biasanya ngumpul di rumah mama di Jakarta,” ujar Petty yang berada di London menemani putrinya yang baru melahirkan.

Sementara itu Endang Scanlon, ibu dua anak yang berangkat dewasa dan lama tinggal di London mengatakan bahwa senang Hari Raya Idul Fitri jatuh hari Minggu. “Kalau hari kerja saya nggak bisa salat,” ujar Endang yang lama menetap di daerah London Tenggara. Menurut Endang, pertama kali tinggal di London suka kangen dengan makanan Indonesia, tapi sekarang sudah banyak dan mudah ditemui, ujar ibu muda yang masih sering mudik, namun tahun ini bahagia bisa melaksanakan sholat bersama-sama umat Muslim Indonesia.

Sementara itu, Rifai yang bekerja di Hotel Four Seasons Hampshire lebih dari enam tahun mengakui lebaran di Inggris memang beda dari tanah air Rifai yang bersama rekannya Arman khusus minta libur untuk bisa melaksanakan sholat Idul Fitri bersama masyarakat Indonesia mengakui sholat bersama umat muslim Indonesia bisa menjadi obat kangen. “Pas kumpul sama warga Indonesia habis sholat Idul Fitri bisa mengobati kangen dengan suasana lebaran,” ujar Rifai asal Betawi.

Seusai sholat Idul Fitri yang diadakan di KBRI London, umat Muslim yang datang dari berbagai daerah di Inggris bersilaturahim dengan Dubes dan ibu Lastry Thayeb serta keluarga diplomat serta masyarakat Indonesia dari berbagai profesi. KBRI London menyediakan makanan kecil khas Indonesia untuk seluruh peserta peserta yang dibagikan seusai salat berupa lemper, risoles dan pastel dan lapis legit serta sebotol air putih oleh lokal staf KBRI London.

Warga muslim Suriname menunaikan Salat Id di sebuah lapangan di Ibukota Paramaribo. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Sementara itu Memet P Hasan dari Indonesia Islamic Centre London mengatakan bahwa umat Muslim Indonesia di London makin berkembang dan jumlahnya terus bertambah. “Kami masih mencari dana bagi pembangunan IIC yang saat ini baru mempunyai rumah sederhana di Colidale yang kurang memadai untuk menampung umat Muslim di London.Saya harapkan ada pengusaha yang tergerak untuk menyumbangkan dana membangun mesjid yang dapat digunakan untuk tempat beribadah,” ujar Memet P Hasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya