SOLOPOS.COM - ilustrasi (en.wikipedia.org)

ilustrasi (en.wikipedia.org)

CHILE—Mumi menjadi bagian budaya masa lampau sejumlah suku di dunia. Namun, alasan mengapa masyarakat tersebut memilih memumikan warganya yang mati masih menjadi tanda tanya.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Peneliti Universidad Católica de Chile mengajukan teori baru terkait hal tersebut. Mereka menduga masyarakat waktu itu kesulitan menangani mayat yang sulit terurai karena lingkungan terlalu kering. Seperti dilansir Phys.org, Rabu (15/8), peneliti yang diketuai ahli ekologi, Pablo Marqueta telah mempublikasikan penelitian tersebut dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

Menurut hipotesis mereka, suku Chinchorro salah satu suku yang hidup di Chile dan Selatan Peru sekitar 10.000-4.000 tahun silam sebelumnya mengubut mayat warganya yang meninggal. Namun jasad tersebut ternyata tak dapat terurai dan bahkan kembali muncul ke permukaan karena tanah tandus tersapu angin.

Suku yang hidup dengan berburu dan meramu itu tinggal di salah satu kawasan paling kering di dunia, sehingga mayat tidak bisa terurai. Mereka pun mulai mengenal metode mumi untuk menangani jasad yang tak dapat teruai itu. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya