SOLOPOS.COM - Calon presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden (kiri), saat tampil bersama Barack Obama ketika masih menjadi Presiden AS. (JIBI/Solopos/Reuters)

Presiden AS Barack Obama memberikan keterangan dalam jumpa pers didampingi Wapres Joe Biden (kiri) untuk menanggapi persetujuan UU yang akan mencegah AS terjerumus dalam jurang krisis fiskal. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

SYDNEY – Dampak dari kesepakatan RUU AS terkait penyelesaian krisis fiskal (US Bill Effect) mendorong penaikan saham-saham di bursa Asia Pasifik.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Saham produsen emas Australia Newcrest Mining Ltd (NCM) naik 3,6% sejalan dengan kenaikan harga logam mulia. Saham perusahaan tambang terbesar dunia BHP Billiton Ltd terkerek 2% di Sydney, memimpin penaikan di antara produsen bahan baku lainnya setelah manufaktur China tumbuh untuk bulan ketiga.

Saham produsen alat-alat listrik yang menguasai pasar Amerika Utara, Techtronic Industries Co. naik 3,3% di Hongkong sejalan dengan pergerakan indeks Hang Seng yang mencatatkan pembukaan terbaik pada tahun ini sejak 2009. Indeks MSCI Asia Pasific, tidak termasuk Indeks Jepang (MXAPJ), naik 2,1% ke level 476,23 hingga pukul 5.20 PM waktu Hongkong. Angka penutupan tersebut merupakan level tertinggi dalam 17 bulan terakhir. Lebih dari lima saham mengalami penaikan. Bursa Jepang dan China Daratan masih tutup hari ini dan besok untuk libur nasional.

“Untuk jangka pendek, sentimen pasar akan cukup positif karena investor meyakini bahwa ancaman fiscal cliff dapat dihindari,” kata Ben Kwong, Chief Operating Officer KGI Asia Ltd Hongkong.

Indeks MSCI Asia Pacific (MXAP) yang mana Jepang berada di dalamnya, melonjak 14% pada tahun lalu karena bank sentral AS, Eropa, Jepang, dan China mengambil tindakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi mereka. Indeks Korea Selatan Kospi naik 1,7% dengan volume 6,8% di bawah rerata 30 hari. Indeks Hong Kong Hang Seng ditutup menguat 2,9% di atas 23.000 (HSI) atau untuk pertama kalinya sejak Juni 2011.

Sementara itu, Indeks Singapura Straits Times (FSSTI) naik 1,1% setelah perekonomian negara tumbuh lebih cepat dari perkiraan. Indeks Taiwan naik 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya