SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) sebelumnya I Gede Pasek Suardika (kanan) menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) kepada Anas Urbaningrum yang akhirnya dipilih secara aklamasi sebagai ketua umum, dalam musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) PKN di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (14/7/2023) malam. (ANTARA/Fath Putra Mulya)

Solopos.com, JAKARTA — Anas Urbaningrum resmi terpilih dan ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Penetapan Anas yang sedang dicabut hak politiknya akibat kasus korupsi itu diputuskan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PKN yang digelar di Jakarta, Jumat (14/7/2023) malam.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Anas yang mantan Ketua Umum Partai Demokrat terpilih menjadi Ketum PKN secara aklamasi.

Munaslub PKN berlangsung pada 14–16 Juli 2023.

“Musyawarah luar biasa telah memilih dan menetapkan saudara Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara periode 2023-2028,” kata pimpinan sidang pleno Munaslub PKN.

I Gede Pasek Suardika, selaku Ketua Umum PKN sebelumnya menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) kepada Anas Urbaningrum.

Selanjutnya, Anas memberi pidato perdananya sebagai Ketua Umum PKN.

“Malam hari ini, saya diberi amanah untuk memimpin langsung PKN, sungguh itu tugas besar yang sangat berat. Ini adalah situasi yang buat saya pribadi sangat khusus,” kata Anas dalam pidatonya.

Anas mengatakan dirinya yakin bisa memimpin PKN dengan baik jika seluruh kader partai bersungguh-sungguh, kompak, solid, utuh, dan bersatu dalam melaksanakan tugas-tugas politiknya.

Anas berterima kasih atas amanah yang diberikan kepada dirinya.

Ia menegaskan semua kader memiliki tugas masing-masing di bawah cita-cita kolektif PKN.

“Tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang boleh lebih tinggi dari cita-cita kolektif kita,” ujar Anas, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Ia mengajak kader PKN untuk menjadikan momentum ini sebagai permulaan yang baik, terlepas dari tantangan dan kesulitan yang dinilainya tidak mudah untuk sebuah partai baru.

Menurut Anas, PKN bisa melewati tantangan dan kesulitan yang ada dengan optimisme kolektif seluruh kader.

Ia menyebut tantangan tersebut adalah hal yang biasa dan harus dijalani.

“Saya boleh punya kesimpulan bahwa optimisme kolektif kita inilah yang akan bisa mengatasi kesulitan-kesulitan itu. Yang bisa mengatasi tantangan besar dan berat itu,” ujarnya.

Terpisah, I Gede Pasek Suardika mengatakan pelaksanaan Munaslub tersebut sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD ART) yang berlaku.

“Itu ada satu kewenangan yang bisa mengajukan Munaslub adalah ketua umum, selain karena usulan daerah, meninggal dunia, masalah hukum, dan sebagainya, ada satu klausul yang memang waktu itu sudah saya siapkan agar ini bisa berjalan dengan lebih efektif, sehingga usulan ketua umum mengadakan Munaslub,” jelas Pasek.

Dipilih Aklamasi

Diberitakan sebelumnya, m+antan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, akan dipilih secara aklamasi untuk memimpin PKN dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub) di Jakarta, Jumat-Minggu (14-16/7/2023).

Anas Urbaningrum bakal sebagai Ketua Umum PKN untuk masa jabatan 2023-2028.

Padahal, hak politik Anas Urbaningrum yang merupakan mantan narapidana koruptor saat ini dicabut selama lima tahun.

Sekretaris Jenderal PKN Sri Mulyono menyatakan meskipun hak politiknya dicabut selama lima tahun namun Anas tetap berhak menjadi ketua umum partai.

“Seluruh kader partai yang memiliki hak suara secara aklamasi akan memilih Anas Urbaningrum sebagai ketua umum terpilih menggantikan Gede Pasek Suardika,” ujar Sri Mulyono dalam konferensi pers Munaslub PKN di Kantor Pimnas PKN, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Ia mengungkapkan Anas Urbaningrum akan menggantikan posisi I Gede Pasek Suardika sebagai Ketua Umum PKN.



Selanjutnya, I Gede Pasek yang dikenal sebagai loyalis Anas Urbaningrum itu akan menduduki jabatan sebagai Ketua Majelis Agung PKN.

“Munaslub PKN digelar sebagai bagian penguatan konsolidasi partai di mana ketua umum sekaligus pendiri partai yakni I Gede Pasek Suardika akan mengalihkan secara sukarela jabatannya kepada Anas Urbaningrum yang telah berstatus bebas murni,” katanya.

Menurut dia, upaya ini merupakan langkah perjuangan dua sahabat, yakni I Gede Pasek Suardika dan Anas Urbaningrum dalam melawan kriminalisasi.

Tidak hanya itu, ada pula upaya mematikan secara politik talenta Anas Urbaningrum selama ini oleh kekuasaan lama atau era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya