SOLOPOS.COM - Perang Israel dan Palestina (Reuters.com)

Militer Israel memilih membuang mayat warga Palestina ke laut daripada dikembalikan kepada keluarga.

Solopos.com, SOLO – Pemerintah Israel telah berulang kali menahan mayat warga Palestina yang menyerang anggota militer mereka. Biasanya, pemerintah membuang mayat orang Palestina ke laut daripada mengembalikan kepada keluarga mereka. Kebijakan itu terus menuai kontroversi yang akhirnya dibahas oleh Parlemen Israel untuk mencari solusi yang tepat.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Salah satu anggota Parlemen Israel, Yoav Kisch, mengatakan, mayat tersebut adalah orang-orang Palestina yang dianggap berbahaya. Sebab, mereka melakukan serangan yang dianggap membahayakan Israel.

“Orang-orang berbahaya yang menimbulkan kerugian itu harus dibunuh di tempat. Jika tidak, mereka akan melakukan tindakan yang lebih berbahaya. Kami mencontoh tindakan Amerika Serikat dalam membasmi teroris,” ungkap Yoav Kisch seperti dilansir Middle East Monitor, Jumat (9/2/2018).

Yoav Kisch menilai tindakan militer Amerika Serikat saat memburu Osama Bin Laden adalah contoh yang bagus. Hal itu membuat semangat Israel bertempur bangkit. Itulah sebabnya sejumlah anggota Parlemen Israel mendukung keputusan pemerintah membuang mayat warga Palestina ke laut.

“Kita tidak harus mengembalikan tubuh mereka. Kita semestinya menghancurkan negara mereka,” ungkap anggota parlemen lainnya, Akram Hasoon.

Tapi, tindakan itu tetap saja mendapat kecaman dari berbagai pihak. Mantan Komandan Polisi Distrik Yerusalem, Micky Levy, menilai, pemerintah semestinya mengembalikan mayat tersebut kepada pihak keluarga.

“Pemerintah semestinya mengembalikan tubuh mayat tersebut kepada pihak keluarga. Dulu, saya memerintahkan anak buah saya mengembalikan mayat warga Palestina kepada keluarga mereka meski di tengah malam. Tidak ada satu orang pun yang rela anggota keluarganya hilang tanpa diketahui rimbanya,” kata Micky Levy.

Perdebatan soal mayat warga Palestina ini menjadi pembahasan sengit dalam sidang Parlemen Israel. Sampai saat ini, belum diketahui pasti apa solusi yang tepat untuk masalah ini.

Pasalnya, belakangan ini kondisi kedua negara yang telah lama berseteru itu menjadi semakin panas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya