SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gunung Meletus. (Instagram/@lawuviasingolangu)

Solopos.com, SEMARANG — Sabdo Palon adalah sosok misterius yang sering dikaitkan dengan ramalan masa depan Indonesia. Sosoknya sering disangkut-pautkan dengan bencana alam seperti letusan Gunung Merapi maupun bencana alam lain di Indonesia.

Fenomena alam tersebut dikenal masyarakat Jawa dengan frasa Sabdo Palon nagih janji. Hal ini terjadi karena sosoknya yang diyakini sebagai penasihat spiritual raja terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya V.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Keduanya kemudian moksa meninggalkan tanah Jawa. Konon Prabu Brawijaya V moksa di Gunung Lawu. Sementara sosok Sabdo Palon disebut-sebut menghilang di Gunung Tidar.

Baca juga: Sumpah Sabdo Palon Hancurkan Tanah Jawa

Lantas, mengapa pageblug yang terjadi di Indonesia dikaitkan dengan sosok penasihat Prabu Brawijaya?

Pujangga Keraton Solo, Ronggowarsito, dalam Serat Jangka Jayabaya menyebutkan salah satu syair yang memuat ramalan kehancuran Islam di Tanah Jawa, terhitung setelah 500 tahun keruntuhan Majapahit. Bait ramalan itu dikenal dengan istilah Sabdo Palon Nagih Janji.

Adapun isi ramalan atau sumpah dari Sabdo Palon itu adalah, “Pepesthene nusa tekan janji, yen wus jangkep limang atus warsa, kepetung jaman Islame, musna bali marang ingsun, gami Budi madeg sawiji.”

Artinya: “Takdir nusa sampai kepada janji, jka sudah genap lima ratus tahun, terhitung zaman Islam, musnah kembali kepadaku, Agama Budi berdiri menjadi satu.”

Baca juga: Ramalan Sabdo Palon Nagih Janji, Obrak-Abrik Tanah Jawa?

Sumpah Sabdo Palon

Peri Mardiyono dalam buku Sejarah Kelam Majapahit menjelaskan Sabdo Palon memberitahukan tanda-tanda dia akan kembali. Dia bersumpah kembali ke Tanah Jawa pada 500 tahun lagi tepat setelah Majapahit runtuh.

Pada masa itu, agama Islam tidak dijalankan paripurna oleh pemeluknya. Oleh sebab itu dia meramalkan agama Islam akan hancur dan digantikan agama Budi.

Jika dihitung sejak keruntuhan Kerajaan Majapahit runtuh paada 1478, maka Sabdo Palon diperkirakan kembali pada abad ke-20. Dia bersama anak buahnya akan menguasai Tanah Jawa dan mengembangkan agama Budi di Nusantara.

Baca juga: Jayabaya Dikenal Sakti, Petilasannya Ramai Diziarahi, Ini Lokasinya!

Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara UGM Jogja, Dr. Purwadi, mengatakan Prabu Brawijaya V dan Sabdo Palon sama-sama nelangsa. Keduanya moksa yang menjadi akhir kisah panjang Kerajaan Majapahit pada 1520.

Membaca situasi pada awal 2020, Purwadi bertutur, tahun ini adalah titik balik buat kebangkitan Nusantara.
Pasalnya, Sabdo Palon dan Naya Genggong bakal hadir untuk membantu masyarakat yang terkena pageblug mayangkara (wabah penyakit).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya