SOLOPOS.COM - Adik dan kerabat Sri Sultan HB X berziarah di Makan Imogiri, Rabu (6/5/2015). (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Sabda Raja yang baru saja dikeluarkan, juga memaparkan mengenai penyempurnaan dua pusaka.

Harianjogja.com, JOGJA— Salah satu poin lain dari Sabda Raja adalah menyempurnakan pusaka Kanjeng Kyai Ageng Kopek dan Kanjeng Kyai Ageng Joko Piturun. (Baca Juga : SABDA RAJA : Para Rayi Dalem Berkumpul di Ndalem Yudhanegaran)

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Menurut salah satu adik Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Gusti Yudha, sapaan akrab GBPH Yudhaningrat, Kanjeng Kyai Ageng Kopek adalah nama pakaian kebesaran raja. Pakaian ini digunakan Sultan ketika mengangkat GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi, Selasa (5/5/2015).

Pakaian kebesaran itu berwarna hitam lengkap dengan perangkatnya. Sementara Kanjeng Kyai Joko Piturun adalah keris untuk putra mahkota. Kedua pusaka ini menurut Gusti Yudha adalah simbol kerajaan yang harus digunakan oleh laki-laki. Kyai Kopek adalah pakaian model laki-laki sementara Kyai Joko Piturun dari kata Joko yang menunjukkan anak laki-laki. (Baca: Perubahan Gelar Tak Pengaruhi Dana Keistimewaan) 

“Sultan ingin menyempurnakan, maksudnya itu nyampurnake berarti tak dipakai lagi fungsi [pusaka] itu.” ucap Gusti Yudho di kediamannya, Kamis (7/6/2015).

Pria yang menjabat Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah DIY ini mengakui maksud dari Sabda Raja HB X adalah untuk mengangkat putri menjadi penerus takhta. Keinginan Sultan itu, sambung Gusti Yudha, sudah lama diketahui keluarga Kraton melalui tanda-tanda dan kiasan yang dilakukan Sultan sejak jauh-jauh hari, melalui tindakan maupun pidato-pidato Sultan, seperti Jogja Renaisance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya