SOLOPOS.COM - Relawan berkostum superhero bersama sejumlah siswa mengikuti Aksi Menyambut Piala Dunia U-17 2023 di halaman Sekolah SD IT Nur Hidayah, Laweyan, Solo, Kamis (9/11/2023). (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Dongeng dan cerita interaktif masih menjadi sarana penyampaian ilmu paling efektif agar masuk di dalam kepala anak-anak.

Hal itulah yang menggerakkan Agus Widanarko, seorang pemuda dari Kabupaten Sukoharjo, menggerakkan tim Superhero Pendongeng untuk menyampaikan sejarah kepada siswa Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Agus mendongeng kembali di TK Aisyiyah 20 Pajang Solo dan SDIT Nur Hidayah Laweyan Solo dalam rangka menyambut Hari Pahlawan dan menyambut Piala Dunia U-17 di Solo, Kamis (9/11/2023).

Dongeng yang dia lakukan berupa dongeng ala wayang beber menggunakan properti spanduk berjenis MMT yang digambari tokoh-tokoh penting dalam lakon Kisah Perjuangan Surabaya 1945.

Setelah dongeng selesai, acara dilanjut dengan atraksi sepak bola seremonial bersama superhero dunia. Tim Agus hadir dengan kostum Batman, Spiderman, dan Ultraman sebagai perwakilan timnas luar negeri dalam perhelatan Piala Dunia U-17.

“Saya sendiri mengenakan kostum Gatotkaca sebagai simbol Timnas Indonesia, kalau Ultraman dari Jepang ya sementara Batman dan Spiderman dari Barat. Simbol ini kami gunakan baik dalam atraksi sepak bola menyambut Piala Dunia U-17 sekaligus menjadi simbol musuh Indonesia dalam Kisah Perjuangan Surabaya 1945,” ujar Agus akrab disapa Danar sembari tertawa saat diwawancara wartawan, Kamis.

Danar menjelaskan meskipun kisah perjuangan pemuda Surabaya diceritakan lewat media wayang beber sederhana, kehadiran teman-teman pendongeng yang mewakili musuh-musuh Indonesia menjadi penampil cerita agar lebih membekas di benak anak-anak.

Menurut dia, kostum superhero yang dikenakan timnya memberi efek visual tinggi yang bisa membuat kisah sejarah tersebut mudah diterima anak-anak.

Sementara itu dalam konteks menyambut Piala Dunia U-17, Danar menegaskan dalam kisah yang disampaikan kepada anak-anak menjadi simbol perayaan sportifitas dalam olahraga dan sepak bola.

Hal tersebut merupakan upayanya menyampaikan agar anak-anak dapat tumbuh menjadi suporter olahraga yang baik.

Dia juga mengingatkan kepada anak-anak SDIT Nur Hidayah Solo agar menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 yang baik dan menerima semua pemain event sepak bola internasional tersebut.

Danar berharap upaya yang dia lakukan bersama kawan-kawannya menjadi salah satu cara meningkatkan literasi anak-anak sekolah.

Sementara itu Guru Bimbingan Konseling SDIT Nur Hidayah Solo, Drianingtyas, berterima kasih atas kehadiran Team Superhero Pendongeng ke SD tersebut.

“Acara hari ini luar biasa sekali karena persiapannya juga totalitas, ada bendera-bendera negara-negara Piala Dunia U-17, ada kostum-kostumnya yang membuat murid-murid tertarik dan antusias serta pengajarannya bisa membuat anak-anak senang,” ujar Drianingtyas saat diwawancara dalam kesempatan yang sama.

Dia menjelaskan program tersebut diberikan kepada siswa kelas 1 dan 2 SDIT Nur Hidayah Solo yang sebelumnya belum pernah mendapatkan materi dongeng interaktif.

Drianingtyas berharap dengan materi yang disampaikan Team Superhero Pendongeng bisa membuat murid-murid SDIT Nur Hidayah Solo bisa mengenal pahlawan-pahlawan dari Indonesia, mencintai kebudayaan Indonesia serta memahami sportifitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya