SOLOPOS.COM - Rusuh penonton saat laga Persis Solo Vs Martapura FC di Stadion Manahan, Solo, Rabu (22/10/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol. Nur Ali, mengungkapkan pelaksanaan pertandingan antara Persis Solo melawan Martapura FC yang berakhir rusuh tidak mengantongi izin dari kepolisian. Namun, panitia penyelenggara (Panpel) Persis Solo membantahnya dan menunjukkan bukti turunnya izin itu.

“Izin tidak ada,” kata Kapolda Jateng seusai memimpin apel penutupan Operasi Mantab Brata Candi 2014 di Semarang, Jumat (24/10/2014), seperti dikutip Antara.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kapolda mempersilakan hal tersebut diperdalam dengan menanyakan langsung ke Kapolresta Surakarta. “Beri tahu polisi, penyelenggara harus mengantisipasi agar pertandingan berjalan lancar,” katanya. Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak gampang marah serta merusak ketika menyaksikan pertandingan sepak bola.

Surat rekomendasi Polresta Solo untuk laga Persis Solo di Stadion Manahan (Imam Yuda Sapuitra/JIBI/Solopos)

Surat rekomendasi Polresta Solo untuk laga Persis Solo di Stadion Manahan (Imam Yuda Sapuitra/JIBI/Solopos)

Menanggapi pernyataan itu, panitia penyelenggara (Panpel) Persis Solo membantah jika laga antara Persis Solo melawan Martapura FC di Stadion Manahan, Solo, Rabu (22/10/2014), itu disebut tidak berizin. Ketua Panpel Persis Solo, Paulus Haryoto, menegaskan izin dari pihak keamanan, dalam hal ini Polresta Solo, sudah dikantongi sejak jauh-jauh hari.

Pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kota Solo ini mengklaim pihaknya telah mengantongi izin, yang dibuktikan dengan adanya pengawalan keamanan dari Polresta Solo, saat laga berlangsung.

“Bahkan saat laga kemarin [Persis lawan Martapura], pihak Polresta ada di sana. Mereka juga mengerahkan ratusan personelnya untuk menjaga keamanan, sejak awal [sebelum terjadi kerusuhan]. Kalau tidak ada izin kan pertandingannya enggak mungkin bisa digelar,” ujar Paulus saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Paulus menambahkan, surat izin dari pihak kepolisian sebenarnya sudah dikantongi sejak jauh-jauh hari. Dalam surat dari Polresta Solo nomor YAN.2.14/47/X/2014/Resta Ska, yang dikeluarkan 2 Oktober 2014 bertanda tangan Kapolresta Solo, Kombes Pol Iriansyah, Panpel memang sudah mendapat rekomendasi untuk menggelar laga-laga delapan besar Divisi Utama 2014, yang diikuti oleh Persis di Stadion Manahan.

Laga-laga yang mendapat izin itu, yakni laga melawan Pusamania Borneo FC, 3 Oktober lalu, menjamu PSCS Cilacap, Minggu (12/10/2014) serta kontra Martapura FC, Rabu lalu.

“Intinya kami ingin meluruskan pernyataan Kapolda. Tidak benar jika kami tidak mengantongi izin. Semua prosedur untuk menggelar laga, baik surat izin keamanan serta mengerahkan ratusan personel keamanan sebanyak 400-an orang sudah kami jalankan,” tegas Paulus.

Laga antara Persis kontra Martapura FC tersebut berakhir ricuh. Bentrokan terjadi antara suporter Persis dengan aparat keamanan dipicu kekecewaan penonton yang tak terima dengan kepemimpinan wasit Ahmad Jafri asal Makassar.

Dalam bentrokan itu satu suporter Persis, Joko Riyanto, 39, warga Simo, Boyolali, tewas, dengan luka tusukan benda tajam di dada sebelah kanan. Semula luka itu diduga akibat tertembak senjata api. Namun, dari hasil visum yang dilakukan di RS Bhayangkara Semarang, Kamis (23/10/2014), korban dinyatakan tewas karena tusukan benda tajam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya