SOLOPOS.COM - Boy Rafli Amar (Dok/JIBI/Solopos)

JAKARTA — Hingga Rabu (23/1/2013) malam kepolisian sudah menetapkan 27 tersangka dari 90 orang yang diperiksa dalam kerusuhan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Karo Penmas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan kepolisian bakal menahan 27 orang itu.

“Mereka positif menjadi tersangka, sementara yang lain menunggu hasil pemeriksaan,” kata Boy saat ditemui usai peluncuran buku bertajuk Berhenti Kerja Semakin Kaya, Rabu (23/1) malam.

Siapa saja ke 90 orang itu? Boy mengaku belum tahu siapa saja 27 tersangka itu. Yang pasti, mereka ada di lokasi kerusuhan dan diduga berkaitan dengan peristiwa itu.

Menurut Boy, saat ini situasi di Sumbawa sudah kondusif. Sebanyak 1.200 personel Polri menjaga keamanan di sana, ditambah 475 personel TNI.

“Ada bantuan dari Polda Jawa Timur 2 SSK, 142 personel, sisanya dari Polda NTB yang diperbantukan ke Polres Sumbawa,” tutur Boy.

Selain itu, satu tim berisi 15 penyidik dari Bareskrim Polri juga sudah berangkat pagi tadi untuk membantu penyidikan terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat kerusuhan.

“Besok Kabaharkam Polri (Komjen Pol Oegroseno) juga berangkat ke sana,” ujar Boy.

Hingga saat ini belum ditemukan adanya korban jiwa, baru kerugian materil berupa pasar swalayan, hotel, pasar tradisional, serta 13 rumah yang rusak. Nilai kerugian belum bisa ditaksir.

Selain upaya hukum, kepolisian juga mengusahakan upaya persuasif untuk meredakan ketegangan.

“Pascakerusuhan, kami upayakan berkomunikasi dengan tokoh-tokoh daerah, bersama pimpinan daerah di NTB, Wakapolda, Gubernur, dan Komandan Resort Militer,” tutur Boy.

Dia berpesan supaya masyarakat tidak mudah terprovokasi isu-isu yang kebenarannya belum jelas. Menurut Boy, kerusuhan dipicu meninggalnya gadis di Sumbawa pada Sabtu (19/1) malam. Dia meninggal saat dibonceng kekasihnya, seorang anggota polisi berpangkat Brigadir, yakni I Gede Eka Suarjana.

Isu yang berkembang di masyarakat menyatakan gadis itu tewas akibat diperkosa dan dianiaya pacarnya. Anggota keluarga korban dan masyarakat yang masih terhitung kerabat si gadis pun mengamuk.

Mereka memburu dan merusak sejumlah tempat dan fasilitas umum.
“Ini murni laka lantas (kecelakaan lalu lintas), berdasarkan pengecekan Sabtu lalu. Korban sudah langsung divisum,” kata Boy.
Buktinya, orang yang mengendarai motor dan memboncengi korban juga mengalami luka-luka. Gloria N/JIBI/Bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya