SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi, (30/8) turun menembus angka Rp 9.000 per dolar karena pelaku aktif melepas rupiah akibat adanya kekhawatiran dengan pertumbuhan ekonomi global yang masih memburuk.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah menjadi Rp 9.002-Rp 9.012 dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp 8.985-Rp 8.995 atau turun 17 poin.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Analis PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan di Jakarta, mengatakan, pelaku asing khawatir pertumbuhan ekonomi masih tetap memburuk akibat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa yang masih tak menentu.

Data ekonomi AS seperti sektor perumahan masih memberikan kondisi yang tidak lebih baik, sehingga bursa Wall Street kembali tertekan. Bahkan krisis keuangan di Eropa yang berawal dari Yunani mulai merembet ke negara-negara lain seperti Brazil, katanya.

Menurut dia, rupiah diperkirakan akan terus melemah pada siang nanti, karena sentimen negatif pasar makin kuat menekan. Apalagi pelaku juga sedang memperhatikan laju inflasi Agustus 2010 yang diperkirakan lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya, katanya.

Rupiah, lanjut dia, posisinya sebenarnya masih cukup baik, apalagi target pemerintah nilai tukar pada 2010 sebesar Rp 9.200 per dolar. Jadi tidak perlu dikhawatirkan rupiah menembus angka Rp 9.000 per dolar, karena arah rupiah memang diarahkan untuk di atas angka Rp 9.000 per dolar.

“Kami optimis pemerintah memang mengarahkan rupiah ke sana agar eksportir tidak kesulitan menetapkan harga jual produknya,” katanya.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya