SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi (20/8) cenderung stabil, setelah tiga hari berturut-turut mengalami kenaikan hingga mendekati level Rp 8.950 per dolar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun tipis lima poin menjadi Rp 8.958-Rp 8.968 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.953-Rp 8.963.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, mengatakan, pelaku pasar berusaha melakukan aksi lepas untuk mencari untung, setelah mata uang Indonesia mengalami kenaikan.

Namun aksi lepas relatif kecil, karena pelaku pasar melihat potensi rupiah untuk menguat masih cukup besar. Selain itu minat investasi asing di pasar domestik diperkirakan akan semakin besar yang akan mendorong rupiah kembali menguat.

“Kami saat ini masih melihat potensi pasar saham yang cenderung menguat yang mendorong rupiah juga bergerak naik,” ucapnya.

Rupiah mengalami koreksi pada sesi ini dinilai wajar selain itu juga untuk menahan laju kenaikan rupiah yang makin menjauhi level Rp 9.000 per dolar. Apalagi pelaku asing, menurut dia, menilai pasar Indonesia masih memberikan keuntungan yang lebih baik, karena mereka berusaha bermain lebih aktif lagi, katanya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,8 persen hanya didukung oleh sektor konsumen, apabila pendapatan dari ekspor dan pergerakan sektor riil maka ekonomi nasional akan tumbuh lebih cepat.

“Rupiah pada Jumat siang diperkirakan tetap berada dalam kisaran sempit. Hal ini disebabkan keberadaan Bank Indonesia (BI) di pasar dalam upaya menjaga pergerakan rupiah,” ujarnya.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya