SOLOPOS.COM - Dolar dan rupiah (Dok/JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, SOLO — Aksi jual dolar Amerika Serikat (AS) terpantau Solopos.com, Senin (26/8/2013), di sejumlah bank di Kota Solo. Tampak tren peningkatan perilaku nasabah dalam menjual dolar AS mereka demi menuai keuntungan dari menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.

Meskipun tren fluktuasi berkurang, tetapi pada Senin nilai kurs masih cukup tinggi pada kisaran angka Rp10.800/US$. Branch Manager Bank Mutiara Solo Ekagara Rendra Kusuma menyampaikan ketika dolar AS terus menunjukkan tren penguatan, aksi jual dolar AS pun mulai meningkat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Bank Mutiara adalah salah satu bank yang mencatat transaksi valuta asing (valas) cukup tinggi ketimbang bank-bank lain. “Dan saat ini aksi jual dolar [AS] terpantau meningkat sekitar 20% hingga 25% dibandingkan saat posisi dolar [AS] dan rupiah itu stabil,” kata Ekagara kepada Solopos.com, Senin.

Nasabah, menurutnya tidak mau terlalu lama wait and see dan berharap segera mengambil untung sebelum akhirnya rupiah kembali menguat. Bahkan proyeksinya, jika rupiah semakin terpuruk maka aksi jual dolar AS ini akan terus meningkat. Peningkatan transaksi jual dolar AS oleh nasabah terlihat pada transaksi mata uang fisik atau banknotes saja.

“Peningkatan aksi jual ini ya menurut kami wajar. Nasabah yang menyimpan Valas di bank tentunya ingin ambil untung terhadap kenaikan harga dolar. Dan tren ini selalu terlihat saat dolar [AS] menguat.”

Sementara untuk transaksi nonfisik atau telegraphic transfer terpantau normal. Hal ini terjadi karena pengguna jasa ini biasanya adalah kalangan importir. Transaksi dengan dolar AS merupakan hal rutin bagi mereka. “Dan saat ini bisnis para importir masih bisa berjalan dengan baik dan belum ada penundaan transaksi akibat penguatan dolar [AS].”

Ekagara melanjutkan belum semua Valas yang disimpan nasabah di Bank Mutiara Solo beralih ke rupiah. “Tapi kalau rupiah terus melemah, bisa jadi nasabah pelan-pelan melepas semua tabungan Valas mereka. Terlebih sampai saat ini belum ada sentimen yang mengarah pada menguatnya rupiah.” Bank Mutiara mencatat indikatif beli dan jual dolar di Bank Mutiara pada Senin siang kemarin berada di angka Rp11.150/US$ dan Rp11.300/US$.

Di Bank BNI Solo Slamet Riyadi, pada Senin sekitar pukul 10.00 WIB hingga 11.00 WIB terjadi perubahan nilai kurs yang signifikan. Kurs beli bergerak pada kisaran Rp10.800/US$ hingga Rp10.900/US$.

Menurut Branch Manager BNI Solo Slamet Riyadi, Azwir Sanur, aksi jual dolar mulai terlihat dari kalangan nasabah tetapi masih dalam batas wajar. Dia menilai nasabah belum dalam kapasitas panik akibat penguatan dolar AS yang cukup signifikan sepekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya