SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung pecahan Rp100.000 (Dok/JIBI/Bisnis)

Ilustrasi menghitung pecahan Rp100.000 (Dok/JIBI/Bisnis)

Ilustrasi menghitung pecahan Rp100.000 (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO — Pelaku tour and travel di Solo memperkirakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar bakal berdampak pada turunnya belanja wisata ke luar negeri.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Saat ini saja, beberapa tour and travel di Solo masih menahan diri untuk tidak booking, sampai nilai tukar rupiah terhadap dolar ini stabil. Kalau untuk saat ini, menurut sejumlah pelaku wisata memang baru masa low season. Artinya, tidak banyak pelancong yang ingin berwisata ke luar negeri dalam waktu dekat.

“Justru biasanya, momen sekarang ini orang sudah booking untuk berwisata di bulan Desember. Karena Desember adalah peak season bagi wisatawan yang ingin ke luar negeri, tapi sampai saat ini pelanggan menahan diri untuk tidak booking dulu,” kata Sales Manager Mandira Tour and Travel, Vitara Aryani, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Sabtu (7/9/2013).

Di Mandira Tour and Travel, peminat wisatawan paling banyak adalah tujuan Singapura dan Malaysia. “Eropa ada beberapa, tapi masih bisa dihitung dengan jari.”

Dia mencontohkan, jika paket wisata ke Singapura untuk tiga hari dua malam dibanderol US$300, saat kurs masih Rp10.000 per US$, maka biaya yang harus ditanggung wisatawan hanya senilai Rp3 juta. “Tetapi dengan kurs saat ini di mana kurs airline selalu lebih mahal dibanding kurs bank, misalnya Rp12.000 per US$, biaya bisa naik jadi Rp3,6 juta, naik Rp600.000.”

Sementara, Operation Manager Rosalia Indah Tour and Travel, Endang Sri Rejeki, menyebutkan pengaruh pelemahan rupiah terhadap dolar untuk saat ini belum terlalu terasa dampaknya. Saat ini pun, kata dia, permintaan wisata ke China masih cukup banyak. “Sebenarnya potensi menunda itu ada. Tapi untuk keperluan urgent, seperti medical check up tentu tidak bisa ditunda.”

Endang mengakui, dengan naiknya harga dolar tentu biaya berwisata akan menjadi lebih mahal. Karena, basis tarif yang dipakai adalah dolar. “Tetapi kalau untuk kami selaku travel agent tidak ada kerugian, karena kami pasang tarifnya sudah pakai dolar. Tinggal pelanggan yang menyesuaikan pembayaran sesuai kurs saat ini.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya