SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Espos)--Rumah Wisnu Surya Brata , 48, pegawai negeri sipil Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Jateng, Selasa (19/10) siang  disatroni kawanan perampok bersenjata api (senpi).

Saat kejadian rumah korban yang berlokasi di Jl Diponegoro II No 4 perumahan Rumpun Diponegoro, Banyumanik, Kota Semarang hanya ada dua orang pembantu perempuan.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Kawanan perampok, diperkirakan berjumlah empat orang dengan leluasa menguras harta benda milik korban setelah membuat tak berdaya dua orang pembantu Wisnu yakni, Parmi, 45, warga Banyumanik dan Rumiyatun, 23 warga Bonang Demak dua orang pembantu.

Parmi dan Romiyatun digiring ke salah satu kamar anak Wisnu, kemudian diikat tangan dan kaki serta menutup mulut menggunakan lakban. Tak hanya itu wajah dua pembantu itu juga ditutupi menggunakan tas.

Perampok membawa kabur satu init TV LCD 32 inchi, dua unit laptop, dua telepon seluler (Ponsel) merek Samsung dan LG, sejumlah perhiasan kalung dan cincin emas, serta uang tunai sekitar Rp 2 juta.

Seusai menguras barang berharga milik korban, kawanan perampok yang mengendarai mobil kabur ke jalan raya Semarang-Solo.

Sementara Parmi dan Romiyatun yang disekap dalam kamar berhasil keluar melalui jendela kamar, kemudian berteriak minta tolong pada warga.

Para tetangga yang mendengar teriakan segera mendatangi rumah Wisnu, serta melaporkan peristiwa itu ke polisi.

Menurut keterangan Romiyatun kepada petugas polisi, beberapa orang lelaki dengan berpakaian rapi, datang ke rumah menggunakan mobil serta bertanya rumah Wisnu.

“Saya menjawab benar. Lelaki itu kemudian masuk pagar rumah dan menyarahkan paket berupa kardus yang dibungkus kertas kado dan dilakban untuk Pak Wisnu,” jelasnya.

Setelah menyerahkan paket, lelaki tersebut beranjak pergi ke luar pagar, sedang Romiyatun masuk kembali ke dalam rumah.

Namun tak berapa lama sambung Romiyatun, tiga orang lelaki kembali ke dalam rumah hendak mengambil paket dengan alasan salah alamat.

“Mereka masuk ke dalam dan mengancam menggunakan senjata api (Senpi) dan dengan golok mengancam saya dan Parni. Kalau kamu teriak saya pistol,” kata Parmi menirukan ucapan pelaku.

Sejumlah petugas Reskrim Polrestabes Semarang dipimpin Kasat Reskrim AKBP Asep Jenal Ahmad yang datang ke lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Petugas juga meminta keterangan beberapa orang saksi yang diduga mengetahui kejadian tersebut, termasuk dua orang pembantu perempuan Wisnu.

“Dari hasil penyelidikan sementara, kawanan diduga perampok telah melakukan pengamatan dan mempelajari situasi dan kondisi rumah korban,” ujar petugas.

oto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya