SOLOPOS.COM - Rumah Contoh: Rumah contoh Risha yang dibangun di halaman Wisma PU, Sleman, Senin (21/9/2015). (JIBI/Harian Jogja/ Kusnul Isti Qomah)

Rumah murah tahan gempa ini ada di Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN—Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) bisa menjadi solusi pembangunan rumah murah. Selain itu, Risha dibangun dengan konstruksi tahan gempa.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Penggerak Usaha Mikro Kecil (UMK) Tangguh Jaya Dwi Wantoro mengungkapkan, teknologi tersebut dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Puslitbang Perkim) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Risha menjadi rumah berbasis mitigasi bencana longsor yang dipicu oleh gempa.

“Wilayah DIY merupakan wilayah yang rawan gempa dan tanah longsor. Misalnya di Bantul, ada tiga kecamatan yang rawan sehingga perlu relokasi ke tempat yang aman,” ujar dia kepada Harianjogja.com, Jogja di Wisma PU, Sleman, Senin (21/9/2015).

Pada 2014, ada seminar terbatas di Puslitbang Perkim di Bandung mengenai Risha. Dalam acara tersebut disosialisasikan bagaimana membangun rumah murah, sehat, dan berbasis mitigasi bencana. Risha merupakan rumah sehat karena idealnya, setiap orang memerlukan ruang dengan ukuran kurang lebih sembilan meter persegi.

Untuk membangun satu modul (tiga kali tiga meter) Risha, diperlukan 24 panel struktural Risha P1, delapan panel struktural Risha P2, dan delapan panel penyambung P3 (simpul). P1 memiliki ukuran tebal 2,5 cm, lebar 30 cm, tinggi 120 cm yang dikelilingi frame ukuran 6 x 10 cm. P2 memiliki tebal 2,5 cm, lebar 20 cm, tinggi 120 cm yang dikelilingi frame ukuran 6 x 10 cm. P3 (simpul) memiliki ukuran tebal 2,5 cm, lebar 30 cm, tinggi 30 cm, dan dikelilingi frame ukuran 6 x 10 cm.

Ia menjelaskan, Risha sudah melalui tahap uji laboratorium. Risha teruji tahan gempa hingga kekuatan delapan skala richter (SR) dan delapan Mercalli Modify Intensity (MMI). Hal itu disebabkan modul berbentuk kubus dengan ukuran tiga kali tiga meter, sehingga memiliki kekuatan yang sama. Jika terjadi gempa, kubus tersebut akan bergerak bersama dan kekuatannya dibagi rata sehingga tidak akan runtuh. Sementara, sambungan antara P1 ke P1 lainnya teruji bisa menahan beban hingga 30 ton. Beton yang dibuat memiliki daya tahan hingga 100 tahun, tahan rayap, tahan air, dan tahan cuaca.

“Selain bisa menjadi solusi rumah tahan gempa, Risha juga bisa menjadi solusi kebutuhan rumah di DIY dengan harga terjangkau,” ujar pria yang menjalankan program ini bersama empat rekannya.

Harga yang ditawarkan di luar harga tanah. Dwi mengaku, ia dan kawan-kawannya hanya menyediakan konstruksi bangunan. Ukuran yang disediakan mulai dari sembilan meter persegi hingga 90 meter persegi. Harga yang dibanderol mulai dari Rp19,8 juta hingga Rp198 juta. Dengan harga tersebut, pembeli sudah mendapatkan Risha yang sudah jadi dengan lantai keramik, dinding asbes, dan rangka atap kayu. Namun, pemilik bisa meminta jenis lantai, atap, maupun dinding seusia keinginan dan ada penyesuaian biaya.

“Keunggulannya, Risha ini bisa dibongkar pasang lagi,” ujar Kasi Rehabilitasi dan Kosntruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul itu.

Untuk mendirikan satu modul, bisa dikerjakan oleh dua orang dalam waktu satu hari (untuk konstruksinya saja). Untuk rumah tipe 36, kira-kira dibutuhkan waktu 1,5 bulan sampai siap ditinggali. Lama waktu pengerjaan tergantung dari jumlah pekerja yang dilibatkan. Untuk mendirikan rumah ini, tidak diperlukan alat berat.

Kendala
Ia mengakui, kendala yang dihadapi saat ini kurangnya promosi ke masyarakat. Tak banyak warga yang tahu adanya Risha. Selama ini, peminat masih didominasi pemerintahan. Untuk perumahan, baru ada satu perumahan yang dibangun dengan Risha di Guwosari, Pajangan, Bantul sebanyak 12 unit tipe 45.

Kurangnya promosi, membuat peminat Risha di DIY sangat minim. Dari keberadaannya 2014, baru ada 16 unit Risha di DIY yakni 12 unit di Guwosari, dua unit di Wisma PU, satu unit di Jl Parangtritis, dan satu unit di Kentungan. Untuk tahun 2015, ia mengaku mendapatkan pesanan membangunkan lima unit rumah dengan berbagai ukuran di wilayah Potorono, Bantul. “Saat ini masih tahap negosiasi. Semoga jadi,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya