SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos) — Implementasi pelaksanaan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) mengancam nasionalisme bangsa.

Hal tersebut yang kini perlu diwaspadai dengan maraknya sekolah dengan progran RSBI/SBI. Menurut Pengamat pendidikan Prof Dr Ravik Karsidi, MS pengaruh budaya asing yang digunakan sebagai acuan dasar program RSBI maupun SBI bisa menggerogoti nasionalisme.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

“Simbol-simbol budaya asing banyak diperkenalkan daripada budaya sendiri. Inilah yang perlu diwaspadai terjadi unnasionalism dengan ilplementasi RSBI/SBI terhadap budaya asing,” katanya ketika dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (19/8).

Selain budaya asing, Ravik mengatakan pengukuran kualifikasi akademik mendasarkan kemampuan mata pelajaran tertentu seperti bahasa inggris juga bisa menggerogoti nasionalisme. Bahkan kondisi sekarang pelajar lebih senang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa sehari-hari maupun pergaulan. Mereka bangga menggunakan bahasa inggris ketimbang bahasa indonesia. Sementara porsi mata pelajaran berbasis internasional lebih besar daripada mata pelajaran lokal.

“Kondisi inilah yang perlu diwaspadai bersama. Jangan sampai nasionalisme bangsa semakin luntur,” katanya.

isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya