SOLOPOS.COM - Rumah sakit (RS) Indonesia di Gaza Palestian. (Mer-C)

Solopos.com, JAKARTA – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia mengungkap kondisi rumah sakit (RS) Indonesia di Gaza yang terkena serangan udara Israel. 

Henry Hidayatullah selaku Presidium MER-C mengatakan bahwa serangan udara tersebut menyebabkan kerusakan pada selang pipa distributor oksigen RS. 

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

“Jadi ada pusat oksigen konsentrat. Ada pipa distribusinya itu yang terkena serangan bom [Israel],” katanya kepada wartawan di kawasan Senen, Jakarta Pusat pada Selasa (10/10/2023), dilansir Bisnis.com.

Meski terjadi kerusakan, dia mengatakan bahwa aktivitas rumah sakit secara keseluruhan masih bisa berjalan cukup baik. 

Pihaknya juga tengah melakukan perbaikan bagian yang rusak tersebut, sesaat setelah kondisi usai serangan dinyatakan aman. 

“Sedang dalam proses perbaikan, ya. Dan sampai sejauh ini operasional rumah sakit relatif masih bisa berproses dengan cukup baik,” lanjutnya. 

Adapun mengenai kondisi relawan di lokasi, MER-C mengatakan bahwa seluruh relawan yang ada telah dianjurkan untuk berpindah sementara di basemen rumah sakit. 

Hal ini merupakan prosedur standar apabila kondisi perang memburuk, sebab dari segi aturan perang, RS merupakan wilayah yang tak boleh disentuh pihak yang berkonflik. 

“Harus diingat bahwa mereka itu tinggalnya di samping rumah sakit, di Wisma dr. Joserizal Jurnalis. Relawan kita sudah dibekali apa yang harus dilakukan mereka ketika kondisi seperti ini,” ungkap Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad.

Sebelumnya, RS Indonesia yang terletak di Beit Lahiya, bagian Utara Jalur Gaza, terkena dampak serangan Israel. 

Dikutip dari Kantor Berita Nasional Palestina (WAFA), akibat serangan tersebut, satu orang yang merupakan pekerja di RS Indonesia meninggal dunia.

Sejarah Pembangunan RS Indonesia di Gaza

Masa pembangunan rumah sakit ini dibagi menjadi dua tahap, di mana yang pertama dimulai pada April 2012, setelah direncanakan pada 2009. 

Pembangunan tahap 2 mulai dilakukan pada November 2012, untuk pekerjaan Arsitektur dan ME (Mechanical Elctrical) dimulai. Pembangunan tahap 2 itu kemudian selesai pada awal 2014. 

Setelah proses pembangunan selesai seluruhnya pada 27 Desember 2015, Rumah Sakit Indonesia di Gaza diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

RS Indonesia di Gaza ini berdisi di lahan wakaf pemerintah Palestina seluas 16.261 meter persegi. Namun seluruh biaya pembangunannya berasal dari donasi warga Indonesia. 

Setidaknya uang sumbangan yang masuk sebesar Rp126 miliar, dan tidak menggunakan bantuan dana dari pihak lain. 

Rumah sakit ini memiliki kapasitas 110 tempat tidur dan menyediakan berbagai layanan kesehatan, termasuk layanan rawat inap, ruang operasi, ICU dan gawat darurat. 

Pemberian nama RS Indonesia ini juga dilakukan sebagai pengingat dan harapan silaturahmi jangka panjang antara Indonesia dan Palestina. 

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Begini Kondisi RS Indonesia di Gaza yang Terkena Serangan Udara Israel” dan “Profil dan Sejarah RS Indonesia di Gaza, Terus Jadi Sasaran Bom Israel sejak Dibangun”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya