JERUSALEM – Kelompok militan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, Kamis (15/11/2012), menembakkan roket ke arah wilayah Israel dan menewaskan tiga warga Israel.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Serangan roket Hamas ini meningkatkan tensi kedua negara dan paling parah dalam empat tahun terakhir. Sebelumnya Israel menyatakan membuka operasi udara, laut dan artileri sebagai balasan atas sejumlah serangan roket Hamas.
Israel meluncurkan operasi militer pada Rabu (14/11/2012), berupa serangan udara diikuti penembakan oleh tank dan kapal perang angkatan laut. Serangan ini menewaskan seorang komandan Hamas dan 11 warga Palestina, termasuk dua anak, serta melukai lebih dari 100 orang.
Di Gaza, sekitar 400 pelayat yang merah turun ke jalan sambil mengangkat senjata dan meneriakkan kata-kata perjuangan serta tekat pembalasan. Saat jenazah Komandan Hamas, Ahmed Jabari, hemdak disalatkan di masjid sebelum dimakamkan seusai Subuh, sejumlah pelayat mencoba menyentuh atau menciumnya, sementara lainnya menangis.
“Kejahatan ini tidak akan melemahkan kita. Ini akan membuat kita lebih kuat dan lebih bertekad melanjutkan jalan jihad dan perlawanan,” kata anggota parlemen Hamas, Mushir al-Masri dalam pidatonya, seperti dilansir yahoonews.
“Musuh telah membuka pertempuran dan harus menanggung konsekuensinya,” tandasnya.
Israel mengatakan pembunuhan Jabari adalah awal dari serangan yang lebih luas. Serangan Israel ini merupakan yang paling intens di Gaza sejak perang skala penuh di sana empat tahun lalu.
Krisis ini telah memperdalam ketidakstabilan yang telah mencengkeram Timur Tengah. Mesir bahkan telah menarik duta besarnya sebagai bentuk protes atas serangan militer Israel di Gaza.