SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Enam polisi di tempat yang berbeda-beda pun roboh di tangan Rahman alias Robin Winaldo Sragih alias Julianto. Robin lantas mengambil pistol korbannya dan menggunakannya untuk kejahatan  lainnya, yakni merampok.

“Dia perampok paling sadis,” kata Wakil Direktur I Bareskrim Polri Kombes Pol M Iriawan, Jumat (24/4).

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Robin merambah dunia hitam sejak 2005. Aksinya bermula di Sumatera Utara, Jambi, Garut, hingga di tempat kelahirannya di Ngawi, Jawa Timur. Dia tak segan menghabisi korbannya. Sedikitnya nyawa sembilan orang melayang setelah ditembusnya dengan peluru panas.

“Dia telah menembak tiga orang sipil dan korban enam polisi,” ujar Iriawan.

Korban terakhir Robin adalah Briptu Endang Wahyudi. Anggota polisi Polda Jabar ini ditembak pada Februari 2010 saat sedang naik motor.

Peristiwa penembakan dipicu hanya karena Briptu Endang menyenggol kendaraan Robin saat sedang memantau lokasi perampokan di sebuah pom bensin di Samarang, Garut.

“Dia sudah melakukan perampokan 12 kali,” ujar Iriawan.

Robin diciduk polisi pada Rabu (21/4) dini hari. Dia dicokok saat sedang berada di rumahnya di Ngawi, Jawa Timur.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya