SOLOPOS.COM - Pendeta Saifuddin Ibrahim kembali melontarkan pernyataan kontroversial dari tempat pelariannya di AMerika Serikat, Rabu (6/4/2022). (Youtube)

Solopos.com, SOLO — Saifuddin Ibrahim atau yang kini dikenal sebagai pendeta Abraham ben Moses tercatat pernah kuliah di salah satu kampus Islam ternama di Solo. Dia terlahir dari keluarga muslim yang cukup terpandang di Bima, Nusa Tenggara Barat, 1965.

Selepas SMA di Bima, dia melanjutkan pendidikan di jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 1989. Hal itu dijelaskan oleh Syamsul Hidayat, teman Saifuddin, yang kini menjabat Dekan Fakultas Agama Islam UMS.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Dikutip dari Wikipedia, setelah menamatkan kuliah, dia mengajar di Pesantren Darul Arqom Depok, Jawa Barat. Selanjutnya dia mengajar di Pondok pesantren Az Zaytun di Indramayu.

Dia pun kemudian dikenal sebagai salah seorang pejuang Negara Islam Indonesia (NII). Dia diduga terpapar paham NII setelah menyelesaikan pendidikan di UMS Solo.

Baca juga: Profil Saifuddin Ibrahim, Penista Agama Lulusan Kampus Islam di Solo

Perjalanan hidup Saifuddin berubah setelah masuk Kristen pada 2006 dan menikahi putri tokoh ternama di Jepara. Dia pun mengubah namanya menjadi Abraham ben Moses. Pada 5 Desember 2017, ia ditangkap atas dakwaan ujaran kebencian dan divonis empat tahun penjara.

Pada 2018, Saifuddin Ibrahim pernah dipenjara empat tahun karena menuding Nabi Muhammad SAW sebagai raja cabul karena mempunyai banyak istri. Tudingan itu ditulis Saifuddin di akun Facebooknya.

Kini dia ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama. Hal ini berkaitan dengan permintaannya kepada Menteri Agama untuk menghapus 300 ayat Alqurán yang dinilai sebagai sumber kekerasan di dunia.

Baca juga: Anak Saifuddin Ibrahim: Menyerahlah Papa, Kibarkan Bendera Putih!

Tak hanya membuat geram umat Islam, Pendeta Saifuddin Ibrahim yang kini menjadi buronan Polri setelah ditetapkan sebagai tersangka penodaan agama juga membuat marah koleganya sesama pendeta.

Kemarahan para pendeta itu dikarenakan perilaku Saifuddin Ibrahim berpotensi memecah belah persatuan umat beragama di Indonesia.

Akan tetapi sampai saat ini polisi belum bisa menangkap Saifuddin Ibrahim karena dia tinggal di Amerika Serikat dan tidak mau pulang ke Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya