SOLOPOS.COM - Ilustrasi celana dalam. (Freepik.com)

Solopos.com, KARAWANG — Ritual membuang celana dalam saat bulan Maulid atau Rabiulawal terjadi di kawasan Pegunungan Sanggabuana, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar).

Ritual ini bahkan menyita perhatian warganet setelah video berdurasi 59 detik yang memperlihatkan tiga orang tengah mengumpulkan celana dalam di Pegunungan Sanggabuana dibagikan akun Instagram @info_karawang.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Banyak netizen yang mengaku heran dengan kelakuan para peziarah yang membuang celana dalam di kawasan pegunungan itu. Terlebih lagi, celana dalam yang dibuang rata-rata milik kaum hawa, atau perempuan.

Baca juga: Warga Lereng Merapi Boyolali Lakukan Ritual Tutup Sura, Ini Tujuannya

“Biar apa sih woy,” tulis akun @sigoblokks.

Parah parah,” sambung akun @riyan45o.

“Astaghfirulloh, percaya kos kitu ngarusak alam,” tulis akun @evaassundawy.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by karawangkota (@info_karawang)

Dikutip dari Detik.com, ritual membuang celana dalam itu kerap dilakukan warga yang beriziarah di Pegunungan Sanggabuana, Karawan, saat bulan Maulid. Ritual itu dipercaya mampu membuang sial atau apes bagi yang melakukannya.

“Buang celana dalam itu memang sudah menjadi ritual yang dilakukan peziarah saat bulan Mulud [Maulid]. Pengunjung atau pendatang kalau selesai dari Penggunungan Sanggabuana [buang celana dalam], katanya membuang sial,” ujar seorang warga, Solihin, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Hiii… Pemuda di Banyuwangi Maling Celana Dalam & Gauli Boneka

Dari mitos yang beredar, dikatakannya, pengunjung yang datang ke kawasan Pegunungan Sanggabuana harus mencari sumber mata air yang bernama Pancuran Emas. Di pancuran itu, pengunjung atau peziarah wajib mandi dan setelah itu, membuang semua yang melekat di badannya.

“Jadi memang mitos ini sudah beredar luas di masyarakat, dan mereka meyakini bisa menghilangkan kesialan dalam hidupnya,” katanya.

Dijelaskannya, kebanyakan peziarah, pengunjung atau pendatang berasal dari luar Karawang dan ramai berdatangan saat bulan Maulid.

“Kayak sekarang itu bulan Mulud [Maulid], pasti banyak celana dalam berserakan di pegunungan Sanggabuana. Bahkan, sampai berkarung-karung kalau dikumpulkan,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Ekspedisi Fauna Pengunungan Sanggabuana, Bernard T. Wahyu, membenarkan mitos yang beredar di masyarakat soal mandi di Pancuran Emas bisa membuang sial.

“Di Pegunungan Sanggabuana memang terdapat beberapa makom [tempat petilasan] beberapa mata air, atau pancuran. Di situ, mitosnya setelah mandi diyakini bisa membuang sial dengan cara harus membuang pakaian dalam,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya