SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sepekan sudah demonstrasi anti pemerintah Hosni Mubarak terjadi di Mesir. Dalam kurun waktu itu, sekitar 100 orang tewas. AS dan Kanada memutuskan mengevakuasi warganya dari Mesir. Namun hal yang sama belum akan dilakukan pemerintah Indonesia terhada 6.000-an WNI yang ada di Negeri Piramida itu.

“Evakuasi belum dilakukan, karena semua warga negara kita yang di sana (Mesir) semua aman. Tidak ada yang jadi korban atau pun ikut dalam demonstrasi,” ujar Kepala Seksi Direktorat Timur Tengah Kementerian Luar Negeri, Bambang Purwanto, Senin (31/1).

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Dia menuturkan, jumlah total WNI di Mesir adalah 6.142 orang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah mahasiswa yakni mencapai angka 4.900. Selain itu ada sekitar 780 orang yang merupakan ekspatriat dan keluarga KBRI.

“Ada juga tenaga kerja perempuan. Mereka kebanyakan berada di Kairo. Yang tersebar di kota-kota lainnya adalah yang sebagai tenaga kerja. Kami masih menghimpun data rincinya,” lanjut Bambang.

Pihak Kemlu, imbuhnya, tengah melakukan pemetaan WNI di Mesir. Hal ini penting dilakukan apabila ada rencana evakuasi serius. Selain itu sudah dibuat beberapa posko untuk penanganan WNI di Mesir sebagai bagian dari rencana aksi bila situasi memburuk.

“Jika evakuasi dilakukan, maka tidak bisa gegabah. Harus ditetapkan jelas, evakuasi ke mana, lalu soal penerbangan, koordinasi dengan angkatan bersenjata, juga pemerintah setempat. Kalau gegabah dan terlalu dini juga kurang baik. Kita terus lihat kondisi dan koordinasi,” papar Bambang.

Dia mengimbuhkan, posko yang dibuat Kemlu disebar di sejumlah titik antara lain di KBRI di Kairo, Nasher City dan di Universitas Al Azhar. “Yang lain dikoordinasikan KBRI dan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Mesir,” tutup Bambang.

Sebelumnya, pemerintah Kanada mengevakuasi warganya menyusul kebijakan yang juga telah dikeluarkan AS. AS telah mengeluarkan kebijakan untuk memulangkan warganya dari Mesir kemarin.

Demonstrasi di Mesir telah berlangsung selama tujuh hari dan sudah menewaskan lebih dari 100 orang. Pedemo masih menguasai jalanan di Kota Kairo. Demonstran juga mencorat-coret kendaraan tentara dengan tulisan ‘Tidak untuk Mubarak’ mereka menulis dalam bahasa Inggris. Sedang tentara hanya membiarkan saja. Sementara itu banyak pom bensin kehabisan stok. Kendaraan di sana kesulitan BBM. Banyak bank dan ATM pun tutup. Umumnya para perusuh telah masuk dan merusak bank dan ATM tersebut.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya