SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

London--Aksi unjuk rasa besar-besaran di Libya memicu terjadinya eksodus warga asing yang mengakibatkan bandara Tripolo penuh sesak. Sejumlah negara pun telah mengirimkan pesawat dan kapal demi mengevakuasi warganya keluar dari Libya.

Demikian seperti dilansir dari situs AFP, Kamis (24/2/2011). Tujuan utama evakuasi kebanyakan ke sejumlah negara Eropa yang letaknya berdekatan dengan Libya.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Kekacauan sempat terjadi di bandara Tripoli akibat begitu banyaknya orang yang ingin meninggalkan Libya menyusul terjadinya kerusuhan. Sekitar 1000-an warga asing menunggu di bandara Tripoli untuk bisa melarikan diri dari Libya.

Sementara itu diketahui juga bahwa selama empat hari terakhir, hampir sebanyak 20.000 orang telah melarikan diri dari Libya menuju ke Tunisia melalui jalur darat. Hal ini menyusul pertumpahan darah yang terjadi sesaat setelah pidato Presiden Libya Muammar Khadafi yang kekeuh mempertahankan kekuasaannya.

“Libya mulai menjadi seperti neraka. Suasana bandara seperti itu sama sekali belum pernah saya lihat sepanjang hidup saya. Benar-benar kacau. Ada ribuan orang yang ngotot ingin keluar dari Libya,” ujar salah seorang warga Inggris, Helena Sheehan.

Helena mengungkapkan hal tersebut sesaat setelah dirinya berhasil keluar dari Libya dan mendarat di Bandara Gatwick London dengan menggunakan pesawat khusus.

Sementara itu, Italia yang merupakan merupakan mitra dagang terbesar Libya memperingatkan bahaya krisis kemanusian yang bisa terjadi jika memang eksodus besar-besaran terjadi. Diketahui pula bahwa lebih dari 150.000 pekerja di Libya berasal dari Asia.

China sendiri telah mengirimkan pesawatnya untuk mengevakuasi 30 ribu lebih warganya. Dimana 4.000 diantaranya dievakuasi ke pulau terdekat, yakni Pulau Kreta, Yunani.

Sedangkan Thailand yang sebanyak 23.000 warganya menjadi pekerja di Libya, menyatakan pihaknya tengah melakukan persiapan untuk mengevakuasi warganya ke Malta. Kemudian India menyatakan, kapal penumpang yang dikirimnya telah sampai di Libya untuk mengevakuasi sebagian dari total 18.000 warganya ke Mesir.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya