SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sekitar 2.000 siswa dari tujuh sekolah dasar (SD) dan tiga SMP di Solo, Selasa (13/10) menggelar kegiatan membatik di aspal Jalan Diponegoro depan Pasar Windujenar. Bukan sembarang alat, para siswa itu membatik menggunakan kapur tulis warna warni. Aspal jalan seluas sekitar 4.000 meter persegi itu, dalam waktu kurang dari 30 menit sudah berubah menjadi lautan batik yang digambar sesuai dengan kreativitas siswa.

Salah seorang guru, Muhsinun menjelaskan dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa memantapkan batik sebagai warisan budaya, setelah Unesco menetapkannya beberapa waktu lalu.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Diharapkan juga bisa menjadi identitas kota Solo. Batik menjadi bagian dari Kota Solo,” ujar guru SD Muhammadiyah 1 Solo ini.

Ditambahkannya, pihak sekolahnya mendukung rencana Pemkot yang memasukkan batik sebagai kurikulum. Selama ini, lanjutnya, membatik masih masuk materi pelajaran seni budaya dan kesenian serta Bahasa Indonesia.

m82

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya