Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital
Anggaran tersebut untuk membantu pabrik gula agar mesin dan peralatan yang lama diganti yang baru. Dengan adanya revitalisasi pabrik gula, maka produksi gula pun bisa meningkat sehingga mampu memenuhi target swasembada gula. Selama ini, Indonesia masih saja mengimpor gula. “Kami menyayangkan bahwa selama ini manajemen pabrik gula terkesan ogah-ogahan dalam mengajukan dana untuk melakukan revitalisasi,” ujar Aria Bima saat ditemui wartawan dalam kunjungan kerja ke Pabrik Gula Tasikmadu, Kamis (23/2/2012).
Pihaknya menilai selama ini gairah untuk revitalisasi dari manajemen pabrik gula masih sangat kurang. Seharusnya, sambung politisi PDI-P ini, pabrik gula seharusnya bisa lebih proaktif. Dalam kunjungan Komisi VI DPR RI itu, pihaknya ingin mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh PG Tasikmadu. “Sebanyak 51 pabrik gula milik pemerintah belum terjamah revitalisasi. Banyak peralatannya yang masih kuno. Karena itu tidak heran jika produksi gula juga tidak maksimal,” ungkapnya.
Selain revitalisasi, pemerintah rencananya juga akan membuka lahan pertanian tebu seluas 300.000 hektar untuk mendukung target sawsembada gula. Lahan baru tersebut antara lain terletak di pulau Jawa, Lampung dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Administratur PG Tasikmadu, Bambang Sucahyo, mengatakan pihaknya sudah merencanakan penambahan mesin di stasiun penguapan. Penambahan tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas produksi gula, dari 600 kuintal/ha menjadi 700 kuintal/ha. Untuk tahun ini, kata dia, pihaknya belum bisa merealisasikan penambahan mesin di stasiun penguapan. Kemungkinan revitalisasi bisa terealisasi pada 2013 mendatang.
JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi