SOLOPOS.COM - Sebanyak 520 prajurit Divisi 2/Linud 502 Malang bersenjata lengkap siap melakukan pertempuran begitu diterjunkan dari pesawat Hercules di sekitar Desa Masani, Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (31/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zainuddin M.N)

Revisi UU Terorisme diwarnai wacana baru, yaitu TNI terlibat dalam pemberantasan terorisme, termasuk perburuan teroris.

Solopos.com, JAKARTA — Politikus Partai Golkar Muhammad Misbakhun berpendapat perlunya keterlibatan TNI dalam proses pemberantasan terorisme. Pendapat tersebut muncul mengingat terorisme bukan semata persoalan gangguan keamanan dan ketertiban umum, namun juga persoalan gangguan keamanan dan kedaulatan negara.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Apa yang sudah dilakukan oleh Densus 88, unit penanggulangan terorisme Kepolisian Republik Indonesia sudah sangat baik. Mereka bisa mendeteksi jaringan terorisme di Indonesia dan kaitannya dengan jaringan sel-sel terorisme internasional dengan berbagai kepentingannya,” ujar Misbakhun di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (21/07/2016).

Menurut Misbakhun, meluasnya jaringan terorisme hingga skala dibutuhkan sebuah upaya yang sungguh-sungguh, serius dan lebih nyata terhadap proses penanggulangan terorisme mulai dari pencegahan sampai kepada operasi pemberantasan terorisme. Oleh karena itu, peran TNI sangat diperlukan untuk dilibatkan dalam upaya penanggulangan terorisme yang sudah makin kuat gangguannya pada keamanan, ketertiban umum dan kedaulatan negara.

“Dengan kemampuan personil TNI yang terlatih dengan baik. Ada unit khusus yang mempunyai kualifikasi kemampuan tempur yang terlatih secara khusus. Maka pelibatan TNI dalam penanggulangan terorisme diharapkan akan memperkuat peran negara dalam upaya penanggulanggan ancaman terorisme yang kelihatannya makin nyata mengganggu keamanan, ketertiban umum dan kedaulatan negara,” terangnya.

Dia meyakini keterlibatan TNI dalam operasi pemberantasan terorisme juga akan membangun kepercayaan masyarakat luas bahwa negara memang bersungguh-sungguh dalam upaya penanggulangan ancaman terorisme yang. Pasalnya, saat ini, terorisme dirasakan sebagai ancaman yang paling serius terhadap keamanan, ketertiban, dan kedaulatan negara.

“TNI yang bersatu padu dengan unsur kekuatan unit Kepolisian seperti Densus 88 akan bukti keseriusan operasi penanggulangan terorisme di Indonesia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya