SOLOPOS.COM - Siswa menunjukan atraksi pencak silat saat acara Peresmian SMP Khusus Olahraga (SKO) di Jl. Ronggowarsito 112, Solo, Jumat (24/11/2023). (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Sekolah Khusus Olahraga (SKO) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) telah beroperasi setelah diresmikan Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa per Jumat (24/11/2023).

Teguh berharap peresmian SKO memberi ruang siswa untuk menyalurkan minat dan bakat di bidang olahraga guna mencetak prestasi.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Harapannya untuk mengejar prestasi, jadi anak diberi ruang untuk mengekspresikan kegiatan olahraga sesuai dengan keinginannya. Seluruh cabang olahraga kita tampung guna menuju prestasi,” ujar Teguh kepada media seusai peresmian.

Teguh mengatakan Pemerintah Kota Solo juga dapat berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah guna mempercepat pembangunan SKO jenjang SMA. Hal ini agar lulusan SKO terfasilitasi sehingga Solo tidak kehilangan potensi-potensi unggulan.

Teguh mengingatkan Solo baru memiliki Kelas Khusus Olahraga (KKO) jenjang SMA yang menginduk di SMA Negeri 4 Solo dan rombongan belajar terbatas. Teguh khawatir lulusan SKO akan menyebar mengambil pendidikan di sekolah negeri maupun swasta ataupun meneruskan SKO jenjang SMA di luar kota.

“Kolaborasi [membangun SKO jenjang SMA] ini kami tidak bisa melakukannya sendiri, mesti perlu kebijakan Provinsi ke depan di masing-masing kabupaten dan kota, tentunya di Kota Solo harus ada pendelegasian pemaparan progam di hadapan Pemkot sehingga kami tahu dan dapat mengusulkan lewat Dinas terkait, selanjutnya anggaran bisa lewat Dinas tersebut,” tutur Teguh.

Teguh mengaku khawatir cara pembangunan SKO jenjang SMA di Solo akan mengulang pembangunan SMA Negeri 9 Solo yang terkesan diburu-buru tenggat yaitu hanya setengah tahun, membuat Pemkot kelimpungan dan akhirnya merugi terutama terkait penentuan lokasi sekolah baru.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berwenang menyiapkan lahan dan bangunan untuk pembangunan sekolah tingkat SMA dan SMK di Solo, dan pihak terkait tidak memiliki lahan maka perlu membeli dari pihak Pemkot.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Solo, Dian Rineta, bersyukur SKO tingkat SMP sudah resmi dibuka dan beroperasi.

“Ini secara bertahap kami penuhi kebutuhan SKO, tadi Pak Wawali juga sudah menyampaikan tahap satu alhamdulillah sudah tercapai, paling tidak sekolah sudah pindah ke sini dan berolahraga di sini. Secara bertahap akan dibangun indoor stadion untuk latihan maupun olahraga lainnya,” tutur Dian..

Dia juga mengatakan ada sedikit evaluasi mengenai lokasi parkir murid-murid SKO jenjang SMP karena akses sekolah dari jalan yang lumayan sulit. SKO jenjang SMP berada di bekas area SMP Negeri 3 Solo.

Lokasi tersebut kini selalu ramai menjadi area parkir dan pedagang dadakan saat ada event di Pamedan Pura Mangkunegaran.

Dian menjelaskan arahan Wakil Wali Kota Solo adalah membersihkan area sekitar SKO jenjang SMP dari parkir mobil, motor, maupun pedagang. Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Dispora akan berkolaborasi menyusun program kegiatan belajar mengajar (KBM) dan peningkatan kompetensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya