Rentan Profit Taking, IHSG Justru Lanjut di Zona Hijau

Bursa saham hari ini mencatat penguatan IHSG pagi ini.

Solopos.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan pergerakannya di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Rabu (5/4/2017). IHSG hari ini dibuka dengan penguatan 0,29% atau 16,18 poin di level 5.668 dan naik 0,26% atau 14,46 poin ke level 5.666,28 pada pukul 09.05 WIB.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Adapun pada perdagangan Selasa (4/4/2017), IHSG ditutup di level penutupan tertinggi baru dengan penguatan 0,80% atau 45,03 poin ke level 5.651,82.

Sebanyak 23 saham bergerak menguat, 5 saham bergerak melemah, dan 512 saham stagnan dari 540 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini. Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor aneka industri (+0,53%), industri dasar (+0,47%), dan tambang (+0,43%).

Di bursa regional, indeks FTSE Straits Time Singapura pagi ini turun tipis 0,01%, indeks FTSE KLCI Malaysia melemah 0,17%, sedangkan indeks PSEi Filipina naik tajam 1,86%.

PT OSO Securities memprediksi IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada perdagangan hari ini.

Tim riset OSO Securities memaparkan secara teknikal, IHSG sudah mulai rentan terhadap aksi profit taking mengingat stoochastic oscillator yang sudah berada pada area overbought, sementara itu relative strength index masih kuat dan histogram MACD positif.

“Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas di kisaran 5.621-5.689,” papar tim dalam riset.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 naik 0,35% atau 1,75 poin ke 497,52 pada pukul 09.06 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,49% atau 2,45 poin di posisi 498,22.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau masih menguat tipis 0,02% atau 2 poin di Rp13.329 per dolar AS pada pukul 08.57 WIB, setelah dibuka dengan penguatan hanya 1 poin di posisi 13.330.

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

Sumber: Bloomberg