SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Rencana peledakan rumah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, diotaki langsung oleh Noor Din M. Top. Menurut Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Noor Din sendiri yang memimpin rapat rahasia pada 30 April 2009.

“Dalam rapat itu Bapak Presiden dijadikan target,” kata Bambang di Mabes Polri, Sabtu (7/8).

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Alasannya, dia melanjutkan, Noor Din dan kawan-kawan ingin membalas dendam atas matinya tiga terpidana bom Bali, yakni Amrozi, Mukhlas alias Ali Gufron, dan Imam Samudera, yang dihukum mati pada akhir tahun lalu.

“Mereka salah paham. Ini putusan pengadilan, bukan putusan presiden,” ujar Bambang.

Menurut Bambang, informasi itu diperoleh dari mulut Amir Abdillah yang dicokok polisi di Jakarta Utara pada Kamis lalu. Dari mulut Amir pula, polisi mendapat informasi soal “markas” di Jatiasih, Bekasi.

“Di rumah itu pula, pada 17 Juli, saat bom meledak, Noordin berada,” ujar Kepala Polri.

tempointeraktif/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya