SOLOPOS.COM - Kuasa Hukum dari Tim Pembela Muslim, Ahmad Michdan (tengah) memberikan keterangan pada wartawan seusai melakukan pendampingan terhadap Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath, di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jum'at (31/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Polisi mengungkap pertemuan para tersangka–yang ditangkap sebelum aksi 313. Salah satunya menghitung aksi makar butuh dana Rp3 miliar.

Solopos.com, JAKARTA — Selain terkait rencana menduduki DPR, pertemuan yang berlangsung di dua tempat, yakni Kalibata dan Menteng, Jakarta Pusat, oleh sejumlah tokoh yang diamankan pada 31 Maret lalu disebut juga membicarakan terkait dana yang dibutuhkan untuk melakukan aksi makar.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol R.P. Argo Yuwono menyebutkan dalam pertemuan yang dihadiri oleh para tersangka, disebutkan bahwa aksi yang disebut revolusi itu membutuhkan dana sekitar Rp3 miliar. “Memang di sana disampaikan bahwa untuk jatuhkan pemerintah sah dibutuhkan dana Rp3 miliar, pemerintah bisa jatuh. Sedang kami dalami kembali,” jelas Argo, Senin (3/4/2017).

Namun demikian, menurut Argo, angka Rp3 miliar tersebut sejauh ini diduga baru sebuah perencanaan atau hasil penghitungan.

Jelang aksi 313, Jumat (31/3/2017) lalu, polisi menangkap lima orang dari sejumlah tempat berbeda. Kelima orang ini kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemufakatan makar. Sebelum berlangsungnya aksi, kelima orang ini diketahui mengadakan pertemuan di dua tempat berbeda yakni Kalibata yang dihadiri oleh MAK, IR, dan Za; serta pertemuan di Menteng yang dihadiri oleh V dan M.

Berdasarkan hasil pertemuan yang dilaksanakan oleh para tersangka, aksi lebih besar yang disebut revolusi ini rencananya dilaksanakan seusai Pilkada Jakarta 2017 putaran kedua. Bahkan, ada pula rencana menduduki Gedung DPR/MPR dengan sejumlah cara termasuk dengan menabrakkan truk ke gerbang komplek DPR/MPR serta sejumlah rencana lain.

“Jadi, dengan asumsi bahwa kalau semua massa sudah masuk ke Gedung DPR, akan kesulitan didorong keluar. Ini juga ada pemufakatan dan niat,” katanya. Baca juga: Aksi 313 Cuma Pemanasan, Ini Grand Design “Revolusi” Seusai Pilkada Jakarta.

Selain terkait rencana penggulingan pemerintah, menurut Argo, dalam pertemuan di Kalibata juga dibahas terkait dana seperti rencana dana yang akan digunakan untuk kegiatan unjuk rasa dan lain-lain. Untuk itu, saat ini polisi tengah menelusuri terkait dana tersebut.

“Ada dana yang direncanakan, ada beberapa dana ditelusuri dan kemarin juga digunakan kegiatan unjuk rasa, ada yang digunakan untuk sewa bus, logistik semua ada di situ,” kata Argo. Namun demikian, satu dari empat tersangka yang ditangkap menolak mengakui hal-hal yang sudah dibenarkan oleh keempat tersangka lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya