SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Rencana Indonesia untuk melakukan ekspor beras tahun 2010 ini makin diragukan bisa terlaksana. Pasalnya, produksi beras di Tanah Air masih tersendat-sendat di awal tahun ini.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan mengatakan, kelangsungan swasembada beras di tahun 2010 belum dapat dipastikan meskipun pertumbuhan produksi beras masih positif. “Pertumbuhan beras masih positif jadi masih menjamin kelangsungan swasembeda beras. Tapi apa kita bisa mengekspor, itu yang menjadi pertanyaan yang belum ada jawabannya,” ungkap Rusman di Kantor BPS, Jakarta, Senin (1/3).

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Produksi beras yang tersendat di awal tahun ini terjadi karena panen padi bergeser waktunya dari Februari akibat adanya perubahan iklim (climate change). “Februari biasanya sudah panen, mungkin karena climate change jadi bergeser ke Maret,” ujar Rusman.

Untuk menjaga stabilitas harga, Pemerintah bisa saja menyatakan persediaan beras masih mencukupi, tetapi Rusman menilai hal itu merupakan sia-sia karena harga beras itu merupakan masalah psikologis. Jadi selama panen belum terlihat masyarakat, maka harga beras tetap akan meningkat.

detikcom/rei

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya