SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

BANTUL—Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi mulai berimbas pada para pedagang bensin eceran. Mulai hari ini, Kamis (8/3), para pedagang mengaku tidak lagi bisa leluasa kulakan bensin di SPBU seperti biasanya.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Kenaikan masih lama, namun sekarang sudah mulai dibatasi (kulakan). Semalam saat kulakan saya diberitahu mulai besok tidak boleh lagi sampai ada peraturan yang membolehkan,” ujar Murniyati, 55, pedagang bensin eceran yang mangkal di Jalan Madukismo, Kasihan Bantul.

Dalam sehari, Murni rata-rata kulakan hingga 30 liter dengan harga jual Rp5.000 per liter. Stok tersebut habis paling lama dua hari. Harga kulakan sesuai standar harga BBM bersubsidi yakni Rp4.500.

“Semalam hanya kulakan 15 liter. Hari ini saya belum cari tahu lagi, yang jelas semalam sudah diperingatkan,” imbuh dia.

Disinggung rencana menaikkan harga eceran jika harga baru BBM bersubsidi mulai berlaku, Murni mengatakan ditingkat ecerean keuntungan maksimal hanya Rp500 per liter.

“Bagi kami sama saja, keuntungan ya tetap Rp500. Jika nanti harga BBM bersubsidi Rp6.000 maka kami jual Rp6.500,” imbuh dia.

Badi Ramelan, 42, pedagang bensin eceran lainnya mengungkapkan, meski harga BBM bersubsidi naik tingkat konsumsi tidak akan berubah. “Namanya butuh, pasti akan tetap beli. Kenaikan (BBM) yang dulu, pembelian eceran juga tetap tinggi,” tandasnya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya