Solopos.com, PARIGI MOUTONG — Kecelakaan bus yang berisi rombongan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor di kilometer 5 Toboli Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Rabu (3/5/2023), diduga akibat rem blong.
Kronologi kecelakaan itu bermula saat bus yang membawa 33 penumpang, termasuk sopir dan kernet itu melintas dari arah Kota Palu menuju Pesantren Gontor di Kabupaten Poso.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Bus hilang kendali lalu masuk ke dalam jurang akibat rem blong dan kini korban untuk sementara masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Anuntaloko Parigi di ibu kota Kabupaten Parigi Moutong.
“Korban meninggal dunia tiga orang. Sudah dikomunikasikan dengan keluarga korban, jenazah akan dijemput keluarga masing-masing,” kata Kapolres Parigi Moutong AKBP Yudy Arto Wiyono dihubungi dari Palu, Kamis.
Bus milik PT Rappang Marannu membawa rombongan santri asal Pondok Pesantren Gontor Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur menuju Pondok Pesantren Gontor di Poso.
“Tiga korban meninggal dunia atas nama Muhamad Rizky Pratama asal Provinsi Riau, Gustian Erlangga asal Palembang, Provinsi Sumatera Selatan dan Muhamad Fathir asal Manado, Sulawesi Utara,” ucapnya.
Jenazah korban kecelakaan bus yang masuk ke dalam jurang di Kilometer 4 Toboli Kabupaten Parigi Moutong, akan dipulangkan ke daerah asal.
Kepala Subseksi Operasi dan Siaga SAR Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu Andi Sultan mengemukakan, proses evakuasi oleh tim SAR gabungan cukup menyita waktu karena korban berada di dasar jurang.
Proses evakuasi dilakukan sekitar tiga jam oleh tim SAR gabungan atau dimulai sekitar Pukul 21:45 WITA hingga Pukul 01:30 WITA dengan menggunakan alat evakuasi khusus.
“Korban dievakuasi ke RS menggunakan ambulans. Tim SAR gabungan sebanyak 30 orang terdiri dari empat personel Pos SAR Parigi, 13 personel Polres Parigi Moutong, satu personel Babinsa dan sisanya potensi SAR,” ucap Andi.
Sumber: Antara