SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA -- Penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai rekor tertinggi pada Rabu (10/6/2020). Berdasarkan penuturan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Indonesia Achmad Yurianto, ada penambahan 1.214 kasus Covid-19 baru di Tanah Air per Rabu.

Rekor tertinggi kasus positif Covid-19 ini dikaitkan oleh netizen maupun beberapa pihak dengan pelonggaran aktivitas yang akhir-akhir ini dilakukan oleh pemerintah. Ternyata hal ini ditepis oleh Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Sidak DPRD Solo Temukan Banyak Anak-Anak di Mal dan Karaoke Masih Buka, Satpol PP Bagaimana Ini?

Wiku mengatakan peningkatan jumlah kasus yang terjadi pada hari ini, Rabu terjadi karena ada penambahan swab tes yang dilakukan oleh pemerintah.

"Menurut saya jangan dikaitkan kenaikan kasus dengan aktivitas meningkat. Bisa saja kenaikan kasus diikuti dengan peningkatan tes. Tidak serta merta karena aktivitas ekonominya. Jika protokol kesehatan ketat dilakukan justru bisa dikendalikan," ujar Wiku di acara Mata Najwa Trans7, Rabu (10/6/2020).

Pembuat Laporan Begal Fiktif di Hutan Perbatasan Sukoharjo Buka Suara, Begini Pengakuannya

Guru Besar Universitas Indonesia ini menambahkan karakter di setiap daerah di Indonesia sangat berbeda. Dengan bertambahnya rekor kasus Covid-19 baru ini seharusnya bisa diputuskan oleh pemerintah daerah masing-masing untuk penangananannya.

"Indonesia ini besar tidak bisa dijadikan satu. Misalnya, di DKI sudah dibuka dan kasusnya tidak bisa dikendalikan tentunya pimpinan daerah bisa menutup kembali," urai Wiku.

Dua Minggu Sebelumnya

Mengenang 40 Hari Didi Kempot, Besok Malam Seniman Soloraya Gelar Konser Streaming Via Youtube

Senada dengan Wiku, pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riyono mengatakan rekor kasus positif Covid-19 hari ini bukan karena aktivitas ekonomi yang meningkat, melainkan ada kegiatan masyarakat yang terjadi besar-besaran pada dua minggu sebelumnya.

Ia berpendapat, Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1441 H/2020 berpengaruh pada peningkatan kasus pada hari ini.

Toko Terbakar, Candi Elektronik Solo Pastikan Karyawan Tidak Ada Yang Dirumahkan

"Iya kalau kasus hari ini karena dua minggu yang lalu, dua minggu lalu terjadi apa. Terjadi hari raya Ied, Lebaran, selama Ramadan arus mudik, mudik balik yang mempengaruhi di Jawa Timur. Kalau melihat peningkatan potensial kasus, kita lihat lagi dua minggu ke depan, polanya begitu. Tidak bisa dihubungkan kelonggaran dengan peningkatan kasus," tambahnya di kesempatan yang sama.

Kawal Covid-19 Temukan 2.099 Kasus Kematian PDP Jakarta, Lampaui Data Pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya