SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)— Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Teguh Satria mengaku, pembangunan rumah susun hak milik (Rusunami) masih banyak kendala, lantaran berbagai persyaratan yang rumit.

Selain masih program baru, lanjutnya, sejumlah kendala tersebut ialah soal perizinan yang berbelit, permohonan pengajuan kredit yang sulit, serta aturan akses subsidi yang tak mudah.
“Salah satunya ialah setiap pendapatan pemohon Rusunami harus mendapatkan pengesahan dari kantor pajak. Lha ini kan merepotkan dan rata-rata kantor pajak tak mau. <I>Emang<I> apa urusanya dengan pajak?” papar Teguh, di sela-sela acara HUT ke-38 <I>Real Estate Indonesia<I> (REI) di Balaikota Solo, Sabtu (6/3).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Akibat rumitnya persyaratan itulah, lanjut Teguh, saat ini ada sekitar 90.000 unit Rusunami yang dialihkan ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).

Teguh mengaku juga telah mengajukan permohonan kepada Menpera agar merombak persyaratan pendirian Rusunami dan syarat kepemilikannya yang dinilai sangat rumit tersebut.

“Padahal, minat Rusunami sangat tinggi. Karena mirip dengan apartemen namun dengan harga terjangkau,” paparnya.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya