SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo berbincang dengan seorang pemohon izin investasi saat melakukan inspeksi mendadak di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (25/10/2014) . Presiden Joko Widodo hanya ditemani asisten pribadi, satu ajudan, dan sejumlah anggota Paspampres. (JIBI/Solopos/Antara/Agus Suparto)

Solopos.com, SOLO — Pendirian layanan satu atap atau one stop service yang digaungkan Presiden Jokowi membutuhkan komitmen dari kepala daerah. Layanan satu atap ini diharapkan mampu menekan pelayanan siluman yang selama ini masih terjadi di sejumlah daerah.

Pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Anton Agus Setiawan, mengatakan pelayanan siluman ini sering kali terjadi saat pengurusan izin yang membutuhkan waktu yang sangat lama. Saat itulah layanan siluman dengan menjanjikan pemangkasan waktu perizinan dengan imbalasan sejumlah uang.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Sampai saat ini, praktik layanan siluman itu masih terjadi,” tutur Anton yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS ini saat dihubungi Solopos.com, Rabu (5/11/2014). Pendirian layanan satu atap pun dinilai efektif untuk menekan layanan siluman tersebut.

Selain itu, daerah yang belum memiliki layanan satu atap juga sering kali dikeluhkan oleh pemohon perizinan. Apalagi, proses pengurusan izin tidak bisa turun dalam waktu singkat. Anton mengatakan memerlukan inisatif dari kepala daerah untuk mendirikan layanan satu atap tersebut. Menurutnya, rata-rata kepala daerah takut kehilangan pendapatan dengan pendirian layanan satu atap.

Pasalnya, proses pengurusan izin yang sebelumnya dilakukan disejumlah SKPD, kini bisa dipangkas dengan melalui layanan satu atap. “Dalam setiap pengurusan perizinan, setiap SKPD pasti memperoleh pendapatan. Nah, pemerintah tidak mau melepaskan ini karena takut kehilangan pendapatan. Oleh sebab itu harus ada inisiatif dari kepala daerah. Selain itu, kooordinasi antar SKPD ini juga perlu dilakukan sebelum mendirikan layanan satu atap,” paparnya.

Sementara itu, pihaknya yakin daerah yang ada di Solo Raya ini mampu mendirikan layanan satu atap. “Untuk kawasan Solo Raya, saya pikir tidak akan menemui masalah dalam mendirikan layanan ini. Termasuk Solo ini lumayan mudah pengurusannya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya