SOLOPOS.COM - Ratusan siswa SD Islam Al Fattah Solo melakukan unjuk rasa menolak Valentine Day di pintu gerbang Selatan Stadion Manahan Solo, Rabu (13/2/2013).


Ratusan siswa SD Islam Al Fattah Solo berunjuk rasa menolak Valentine Day di pintu gerbang Selatan Stadion Manahan Solo, Rabu (13/2/2013). (Shoqib Angriawan/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Sebanyak 432 siswa, 30 guru dan karyawan SD Islam Al Fattah Solo melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang selatan Stadion Manahan Solo, Rabu (13/2/2013) pagi.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Mereka menolak budaya Valentine Day karena dinilai merusak norma susila generasi muda.

Koordinator aksi sekaligus guru Agama Islam SD Islam Al Fattah Solo, Setiyatno,   mengatakan saat ini banyak umat Islam yang ikut merayakan Valentine Day. Padahal, budaya tersebut bukanlah berasal dari umat Islam.

“Tujuannya mensehati pemuda Islam supaya tidak terjerumus ikut memeriahkan momen tersebut,” paparnya kepada wartawan.

Selain itu, penolakan tersebut juga untuk menanamkan sejak dini bahaya Valentine Day untuk anak-anak khususnya umat Islam di Indonesia. Menurutnya, Valentine Day merupakan awal dari mendekati perzinaan. Selain itu juga meningkatkan kebebasan pergaulan lawan jenis dan gairah mesum generasi muda.

Valentine Day merupakan embrio perselingkuhan dan prostitusi,” imbuhnya.

Siswa kelas VI, Arya Fikri F P, mengaku menolak dengan tegas budaya yang berasal dari Romawi tersebut.  “Valentine itu bisa mengarah ke budaya maksiat, seperti pacaran. Padahal kan Islam tidak boleh pacaran karena bukan muhrimnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya