SOLOPOS.COM - Kampus Undip di kawasan Tembalang, Semarang. (JIBI/Semarangpos.com/Dok.)

Solopos.com, SEMARANG — Ratusan orang mengantarkan pemakaman mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof. Eko Budihardjo, di pemakaman keluarga dosen Undip Tembalang, Kota Semarang, Rabu (23/7/2014).

Jenazah almarhum diberangkatkan dari rumah duka di Jl. Telaga Bodas Raya Kav I Nomor 4, Semarang sekitar pukul 12.15 WIB. Sebelum dimakamkan, terlebih dahulu dilakukan upacara penghormatan keluarga besar Undip di auditorium Imam Barjo Peleburan Semarang.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Upacara penghormatan terakhir yang dihadiri kalangan civitas akademika Undip dipimpin Rektor Prof. Sudharto P Hadi. Hadir pula beberapa tokoh Jawa Tengah (Jateng), antara lain Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko, mantan Gubernur Jateng dan Menteri Dalam Negeri, Mardiyanto, budayawan dan ulama KH. Mustofa Bisri, Ketua PW Muhammadiyah Jateng, Musman Thalib dan lainnya.

Prof. Sudharto dalam sambutannya menyatakan Undip merasa kehilangan atas kepergian guru besar fakultas teknik itu. Menurut Rektor Undip, almarhum Prof. Eko Budihardjo merupakan sosok yang egalter, pemimpin yang visioner, dan selalu membawa suasana kesetaraan. ”Almarhum Prof. Eko Budihardjo menjadi panutan semua civitas akademika Undip,” ujarnya.

Sementara, Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Heru Sudjatmoko, mengatakan Jatang kehilangan salah satu tokoh terbaiknya. Menurut Heru, sosok Prof. Eko panggilan akrab Eko Budihardjo merupakan sosok guru besar yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi, serta tidak pernah menyalahkan pihak lain.

”Prof. Eko merupakan guru banyak orang dan bila menyampaikan sesuatu dengan humor sehingga tidak menyakiti pihak lain. Jateng kehilangan tokoh terbaik,” kata dia.

Mantan Gubernur Jateng, Mardiyanto, juga menyatakan Jateng merasa kehilangan tokoh dengan meninggalnya Prof. Eko Budihardjo. ”Semasa hidupnya almarhum memberikan banyak pemikiran dan karyanya untuk masyarakat, utamanya masyarakat Jateng,” ungkap dia.

Almarhum Prof. Eko Budihadjo yang juga dikernal sebagai budayawan meninggal dunia pada pukul 21.30 WIB, Selasa (22/7), setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang akibat sakit.

Mantan Ketua Dewan Kesenian Jateng (DKJT) kelahiran Purbalingga, 9 Juni 1944 meninggalkan seorang istri, Dr. Ir. Sudanti Hardjohoebojo serta dua putri, yakni dr. Holy Ametati Sp. KK. dan Aretha Aprilia ST, serta tiga orang cucu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya