SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pangkal Pinang -— Pemkot Pangkal Pinang melakukan eliminasi anjing liar sebanyak 365 ekor dalam jangka waktu tiga hari, yakni pada Selasa hingga Kamis (6-8/4). Warga Pangkal Pinang, Babel, mengeluhkan bangkai anjing yang mati di pinggir jalan dan perkarangan rumah setelah Pemkot Pangkal Pinang mengeliminasi anjing liar.

“Setiap pemerintah mengeliminasi anjing liar, banyak bangkai anjing yang terkena racun itu mati di pinggiran jalan dan pekarangan rumah,” ujar Iskandar, warga Pangkal Pinang, Jumat (9/4).

Promosi Beredar Video Hoax Uang Hilang, Pengamat Sebut Menabung di Bank Sangat Aman

Banyak bangkai anjing yang tidak diangkut petugas sehingga warga terpaksa membuang bangkai anjing itu.

“Pagi tadi saya menemukan dua ekor anjing yang mati di pekarangan rumah, belum anjing yang mati di pinggiran jalan sekitar lingkungan rumah,” ujarnya.

Menurut dia, bangkai anjing yang tidak terangkut petugas itu dikarenakan racun yang digunakan kurang manjur.

Dengan demikian, anjing yang memakan umpan beracun itu tidak langsung mati dan masih bisa bertahan satu jam hingga dua jam yang pada akhirnya anjing itu mati di halaman rumah warga.

“Seharusnya petugas menggunakan racun yang ampuh dan cepat reaksinya sehingga anjing yang makan umpan beracun itu mati seketika atau dalam waktu lima hingga 10 menit dan petugas bisa mengetahui di mana anjing itu mati dan membawanya,” ujarnya.

Eliminasi yang dilakukan pemerintah kota itu sangat didukung masyarakat untuk menciptakan daerah yang bersih, tertib, aman, dan terbebas dari penyakit yang disebabkan anjing liar itu.

“Kami sangat mendukung pengeliminasian anjing yang berkeliaran di jalan, pertokoan, dan rumah warga. Anjing liar itu sudah cukup meresahkan dan banyak kecelakaan kendaraan roda dua akibat menabrak anjing liar itu,” ujarnya.

Andi, warga Pangkalbalam, juga menemukan anjing mati di pekarangan rumahnya. “Pagi hari saya dikejutkan bangkai anjing di depan pintu rumah, ya terpaksa saya mengangkat dan membuang ke tempat pembuangan sampah,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pangkal Pinang Widiantono mengatakan, pengeliminasian anjing dilakukan mengingat meningkatnya populasi anjing di Kota Pangkal Pinang.

“Meski Kota Pangkal Pinang terbebas dari rabies, kami akan kembali memusnahkan anjing liar yang berkeliaran di jalan protokol dan tempat umum karena sudah mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum,” ujarnya.

Ia mengatakan, populasi anjing liar cukup tinggi, dalam sebulan populasi anjing liar mencapai 1.000 hingga 1.500 ekor anjing sehingga diperlukan pemusnahan anjing liar yang telah meresahkan masyarakat dan mengancam keselamatan pengendara sepeda motor di jalan.

“Rata-rata kecelakaan bermotor dikarenakan anjing yang berkeliaran di jalan-jalan, pengendara motor sering menabrak anjing karena anjing tersebut menyeberang jalan secara tiba-tiba,” ujarnya.

Diharapkan peran warga membantu petugas membuang bangkai anjing apabila ditemukan mati di pekarangan rumah yang tidak ditemukan petugas saat mengeliminasi anjing liar itu.

Kompas.com/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya